TEMPO.CO, Jakarta - Penduduk Kota Castelvetro di Italia utara dihebohkan dengan air yang bercampur anggur merah atau wine yang mengalir dari keran air rumah mereka pada Rabu.

Anggur merah yang mengalir di rumah warga itu disebabkan oleh kebocoran salah satu pabrik anggur setempat hingga mengalirkan sekitar 1.000 liter botol wine.

Menurut laporan CNN, 9 Maret 2020, gangguan itu berlangsung sekitar tiga jam dan berdampak pada sekitar 20 rumah, kata Giorgia Mezzacqui, Wakil Wali Kota Castelvetro.

Pemerintah setempat mengunggah kejadian itu di akun Facebook-nya dan menjelaskan jika kebocoran wine tidak akan menyebabkan risiko kesehatan.

"Tentang laporan yang tiba di pabrik air di Settecani, kami ingin memberi tahu Anda bahwa itu adalah kegagalan teknis tiba-tiba pada pabrik produksi perusahaan daerah," tulis pejabat daerah di Facebook. "Kegagalan telah diselesaikan dan tidak ada masalah lagi pada jaringan, mari kita pastikan bahwa itu adalah kehilangan anggur yang tidak berbahaya bagi tubuh dan tanpa risiko kebersihan dan sanitasi."

Kebocoran anggur merah yang siap dikemas ke botol datang dari kilang anggur yang dikenal sebagai The Cellar Settecani Castelvetro, menurut Fox News.

Anggur merah mengalir dari keran di sebuah rumah di Castelvetro, Italia, setelah masalah teknis di pabrik pembuatan anggur.[Giorgia Mezzacqui/CTV]

Insiden itu dinilai sangat ceroboh, apalagi di tengah krisis wabah virus Corona (COVID-19) yang telah mendampak wilayah utara Italia.

"Pada saat-saat menyedihkan seperti ini, saya senang kita dapat sedikit 'lengah' karena kejadian ini," ungkap Mezzacqui.

Menurut keterangan pihak pabrik anggur Cantina Settecani, kebocoran disebabkan oleh katup yang rusak di tempat pencucian di dalam area pengemasan produk, lalu meresap melalui saluran air di seluruh kota karena tekanannya, kata Lambrusco Grasparossa.

Namun, Fabrizio Amorotti, manajer komersial di Cantina Settecani, mengatakan kegagalan fungsi itu diapresasi oleh banyak orang. Beberapa klien di daerah tersebut memanggil kami untuk memperingatkan kami tentang hal itu agar mereka bisa mendapat anggur merah gratis.

"Pada saat-saat suram seperti ini ada beberapa senyum...Saya senang bahwa dengan cara kecil kita, kita telah membawa sedikit kegembiraan di hati dan pikiran orang," kata Mezzacqui, dikutip dari CTV News.

"Saya akui bahwa kita tidak mengharapkan begitu banyak keriuhan dan dalam beberapa jam berita itu melampaui batas kita, membawa senyum juga."

"Kita hidup di masa-masa sulit," tulisnya. "Untuk bertahan hidup kita membutuhkan bantuan semua orang. Karena itu saya sangat senang jika nama Castelvetro berubah jauh melampaui batas. Siapa tahu bahwa suatu hari seseorang akan mengingat kita dan ingin datang dan mengunjungi kita."

Pemerintah kota dan pabrik anggur mengatakan tidak ada ancaman terhadap penduduk yang terkait dengan kerusakan tersebut. "Kecelakaan itu tidak melibatkan risiko higienis atau kesehatan: itu hanya anggur," kata perusahaan anggur di Facebook

Mereka kemudian membagikan video yang menyoroti liputan berita tentang insiden itu, menulis dengan emoji tertawa: "Mana yang Anda lebih suka, (anggur) di dalam botol atau dari keran?"

Mezzacqui mengatakan Castelvetro yang merupakan pusat kota Emilia-Romagna, biasanya menjadi tujuan wisata bagi penggemar kuliner dan anggur dari seluruh dunia. Sejak wabah COVID-19 yang melanda wilayah tersebut, 80% kegiatan pariwisata sepi oleh turis.

Hingga pagi ini, Italia telah mencatat total kasus yang naik drastis di atas 50 persen, yakni sebanyak 7.375 kasus dan 366 kematian. Italia menjadi wilayah terdampak paling parah akibat virus Corona di Eropa.

SAFIRA ANDINI | CNN | CTV | FOX NEWS