Kematian Virus Corona di Italia Melonjak 57 Persen dalam 24 Jam

Senin, 9 Maret 2020 09:15 WIB

Tentara Militer terlihat di alun-alun Duomo setelah pemerintah Italia memberlakukan karantina alias lockdown sebagai upaya penganggulangan penyebaran virus corona Covid-19 di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Sekitar 16 juta warga Italia bagian utara akan mengalami karantina hingga 3 April mendatang. REUTERS/Flavio Lo Scalzo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Italia telah menutup sejumlah kota besar di bagian Utara Italia, termasuk Milan, setelah jumlah kematian virus Corona atau COVID-19 naik drastis pada Ahad.

Menurut laporan Reuters, 9 Maret 2020, tercatat hingga Ahad kemarin kasus virus Corona di Italia naik 25 persen dalam waktu 24 jam menjadi 7.375, sementara korban meninggal naik drastis 57 persen pada hari Sabtu, atau dari 233 menjadi 366 kematian dalam 24 jam. Angka tersebut merupakan lonjakan tertinggi yang pernah dialami Italia setelah penyebaran wabah yang melanda negara itu pada 21 Februari lalu.

Perdana Menteri Giuseppe Conte memberlakukan aturan untuk menekan penyebaran wabah, di antaranya membatasi acara publik, dan mengimbau masyarakat untuk tetap di dalam rumah masing-masing hingga 3 April mendatang.

Isolasi pada sejumlah wilayah diberlakukan terutama di Lombardi, kota di Italia yang dinyatakan sebagai kawasan darurat wabah, serta 14 provinsi di empat wilayah lainnya, termasuk kota Venesia, Modena, Parma, Piacenza, Reggio Emilia, dan Rimini.

Masyarakat dilarang meninggalkan wilayah tersebut kecuali ada urusan pekerjaan mendesak atau mengalami masalah kesehatan. Cuti pun telah dibatalkan bagi para tenaga medis.

Advertising
Advertising

"Kami sedang menghadapi keadaan darurat. Dari awal kami sudah bertindak jujur dan transparan. Sekarang kami harus bertindak tegas dengan keteguhan dan tekad untuk melawan wabah, terlebih rumah sakit kami sangat kewalahan menangani pasien," ujar Conte dalam konferensi pers pada Minggu waktu setempat.

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo

Saat ini Italia masih menjadi negara paling terdampak akibat virus COVID-19 di wilayah Eropa dan kematian tertinggi kedua setelah Cina daratan, terlebih dengan adanya catatan baru mengenai jumlah kasus dan korban meninggal yang dikonfirmasi.

Antonio Pesenti, Kepala Unit Tanggap Darurat di Lombardi mengatakan kepada surat kabar Corriere della Sera, sistem kesehatan di Lombardi nyaris lumpuh karena kurangnya fasilitas perawatan intensif yang memadai untuk menampung pasien baru.

"Kami terpaksa harus membangun ruang perawatan intensif di rumah sakit, ruang operasi, hingga ruang pemulihan dan kami telah mengosongkan seluruh bagian rumah sakit khusus bagi mereka yang mengalami kondisi parah," ungkap Pesenti pada Senin.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya sepenuhnya mendukung tindakan yang diambil oleh Italia, yang sejalan dengan pedomannya untuk menekan penyebaran virus.

Sebagai catatan, saat ini jumlah kasus virus Corona atau COVID-19 telah melampaui 106.000 kasus di seluruh dunia. Total 3.600 orang meninggal.


SAFIRA ANDINI | REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

7 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

10 jam lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

21 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

4 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

5 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya