TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan penutupan provinsi Qatif pada Ahad sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19.
Qatif adalah tempat di mana 11 kasus virus Corona dikonfirmasi, menurut Arab News, 9 Maret 2020.
Akses keluar-masuk provinsi Qatif akan ditangguhkan sementara, tetapi penduduk yang saat ini berada di luar Qatif akan diizinkan kembali.
Kantor pemerintah dan sektor swasta akan ditutup sementara, kecuali yang menyediakan layanan dan keamanan penting, seperti apotek, pom bensin, perawatan kesehatan, lingkungan, fasilitas kota dan keamanan dan toko.
Transportasi barang-barang dan persediaan konsumen masih akan diizinkan masuk ke provinsi, tetapi dengan pemeriksaan ketat untuk memastikan keamanan masyarakat.
Penutupan Qatif, mayoritas populasi Muslim Syiah besar di Arab Saudi, diperkirakan tidak akan berdampak pada produksi minyak Saudi, menurut dua sumber industri mengatakan kepada Reuters.
Tetapi keputusan itu dapat membangkitkan kebencian di Qatif, yang telah menjadi titik nyala antara pemerintah Saudi yang didominasi Sunni dan kaum minoritas Syiah yang mengeluhkan diskriminasi dan marginalisasi, tuduhan yang dibantah oleh pemerintah.
Petugas menggunakan masker saat membersihkan kawasan Masjidil Haram setelah mewabahnya virus corona di Mekah, Arab Saudi, 3 Maret 2020. REUTERS/Ganoo Essa
Blok semen ditempatkan di jalan utama ke Qatif, kata seorang warga, menurut laporan Reuters. Penduduk lain dilaporkan terburu-buru ke toko-toko kelontong di Qatif setelah kuncian dimulai.
Semua sekolah dan universitas negeri dan swasta juga akan ditangguhkan dari Senin sampai pemberitahuan lebih lanjut, lapor media pemerintah mengatakan. Pembelajaran jarak jauh akan dilakukan untuk mengisi penutupan kampus dan sekolah.
Pemerintah Saudi pada hari Minggu membatasi penyeberangan darat dengan UEA, Kuwait dan Bahrain untuk truk komersial dan mengatakan kedatangan penumpang akan terbatas pada tiga bandara Saudi.
Pemerintah Saudi sebelumnya mengatakan mereka yang terinfeksi telah ke Iran atau Irak atau melakukan kontak dengan orang-orang yang mengunjungi negara-negara itu, rumah bagi situs-situs suci Syiah.
Pada Minggu kementerian mengumumkan empat kasus baru COVID-19 di Arab Saudi.
Tiga dari empat pasien adalah warga negara yang memiliki kontak dengan kasus-kasus terinfeksi sebelumnya yang tiba dari Iran, kata Kemendagri Saudi.
Kasus keempat adalah seorang warga negara yang tiba dari Iran melalui Uni Emirat Arab. Pria itu tidak mengungkapkan kunjungannya ke Iran, lapor kantor berita SPA.
Menurut data real-time John Hopkins CSSE yang diperbarui 9 Maret 2020 pukul 6.23 pagi, tercatat ada 11 kasus infeksi virus Corona dikonfirmasi di Arab Saudi.