Pemilu Amerika 2020 Berpotensi Tanpa Capres Perempuan

Jumat, 6 Maret 2020 07:50 WIB

Elizabeth Warren [REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilu Amerika 2020 berpotensi kembali didominasi sepenuhnya oleh pria. Hal ini menyusul mundurnya senator Elizabeth Warren dari proses nominasi kandidat capres Partai Demokrat.

"Saya sampaikan pada hari ini bahwa saya menghentikan kampanye untuk menjadi Presiden Amerika," ujar Warren dalam jumpa pers di depan rumahnya, Cambridge, Massachusetts, sebagaimana dikutip dari CNN, Kamis, 5 Maret 2020 waktu Amerika.

Dengan mundurnya Warren, maka kandidat capres perempuan dari Partai Demokrat tinggal Tulsi Gabbard seorang. Ia, yang mewakili Hawaii, akan tetap berkampanye pada pekan ini di Las Vegas.

Sejauh ini, Gabbard baru mengumpulkan 2 delegasi di mana semuanya berlatar American Samoa. Angka tersebut tertinggal jauh dari perolehan kedua kompetitornya, Bernie Sanders dan Joe Biden. Mengutip National Public Radio, Sanders sudah mengumpulkan 506 delegasi sementara Biden mengumpulkan 612. Untuk bisa maju sebagai capres, kandidat harus bisa mengumpulkan 1991 delegasi.

Kembali ke Warren, Ia belum menyatakan mendukung siapa pasca pengunduran dirinya. Kepada awak media, Warren meminta waktu untuk memikirkan matang-matang siapa yang patut dia dukung.

"Beri saya ruang untuk hal tersebut. Saya butuh sedikit waktu untuk menimbangnya baik-baik," ujar Warren.

Apabila Warren mengikuti langkah kandidat lainnya yang sudah mundur lebih dulu yaitu Pete Buttigieg, Amy Klobuchar, dan Michael Bloomberg, maka ia akan memberikannya kepada Biden. Biden dianggap ketiganya sebagai kandidat yang paling mungkin untuk mengalahkan Trump dengan pertimbangan pengalamannya di pemerintahan dan performanya di primary akhir-akhir ini.

Di sisi lain, Warren lama dikenal sebagai sahabat Sanders. Keduanya maju sebagai kandidat dengan pandangan progressif. Namun, dalam salah satu debat, Warren menyerang Sanders dengan tuduhan bahwa senator asal Vermont tersebut tidak menyakini perempuan bisa menang di Pemilu Amerika 2020.

Mengutip CNN, Sanders mengklaim belum lama ini berdiskusi dengan Warren. Namun, ia enggan menyampaikan detail perbincangan yang berlangsung di haru Rabu kemarin itu.

ISTMAN MP | CNN | NPR

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

19 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

20 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

2 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

2 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

3 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

4 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

5 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

5 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

5 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya