Pengadilan Houthi Hukum Mati 35 Anggota Parlemen Yaman

Rabu, 4 Maret 2020 16:03 WIB

Sejumlah liang yang dipersiapkan untuk memakamkan sejumlah orang yang tewas akibat serangan udara koalisi Saudi untuk milisi Houthi di desa Okash, Sanaa, Yaman, 4 April 2015. Serangan udara ini menewaskan sembilan orang. REUTERS/Mohamed al-Sayaghi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Kejahatan Khusus yang didukung milisi Houthi menjatuhkan hukuman mati kepada 35 anggota parlemen pro pemerintah Yaman dengan tuduhan pengkhianat.

Selain menjatuhkan hukuman mati, pengadilan yang berlokasi di Sanaa juga menyita harta kekayaan milik 35 anggota parlemen itu.

Seorang pengacara yang menghadiri sidang putusan terhadap para anggota parlemen itu, Abdul Basit Ghazi memposting putusan pengadilan itu di Facebook, sebagaimana dilaporkan Arab News, 4 Maret 2020.

Menurut pengadilan pro Houthi, 35 anggota parlemen berkhianat karena mendukung pemerintahan Yaman yang diakui masyarakat internasional dan mendukung operasi militer pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi di Yaman.

Milisi ekstrimis Houthi telah memanfaatkan hukum untuk memberangus musuh-musuhnya di parlemen sejak tahun lalu.

Advertising
Advertising

Sejak milisi membunuh mantan Presiden Ali Abdullah Saleh Desember 2017, puluhan anggota parlemen yang berada di daerah kekuasaan Houthi mengalihkan dukungan pada pemerintahan yang diakui internasional.

Pengadilan sebelumnya telah menghukum mati Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi, wakilnya Ali Mohsen Al-Ahmer, Perdana Menteri Maeen Saeed, dan sejumlah menteri. Semuanya dituduh sebagai pengkhianat.

Setelah persidangan, milisi bersenjaa Houthi menghancurkan harta benda mereka dan memerintahkan bank lokal membekukan rekening mereka.

Konflik kekerasan di Yaman berlangsung sejak akhir tahun 2014 ketika Houthi menguasai Sanaa dan istana serta memberlakukan presiden Hadi saat itu sebagai tahanan rumah.

Menurut laporan PBB, sejak peristiwa itu milisi Houthi melakukan operasi militer besar-besaran di Yaman yang memicu perang saudara yang menewaskan ribuan orang.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

17 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

5 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

5 hari lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

6 hari lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

KPK Limpahkan Berkas Perkara Hakim Agung Gazalba Saleh ke Pengadilan

10 hari lalu

KPK Limpahkan Berkas Perkara Hakim Agung Gazalba Saleh ke Pengadilan

KPK melimpahkan berkas perkara Hakim Agung Gazalba Saleh yang terlibat dugaan gratifikasi dan TPPU ke Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

11 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya