Pengungsi Bersiap, Turki Bakal Buka Perbatasan dengan Eropa

Sabtu, 29 Februari 2020 17:09 WIB

Keluarga pengungsi Suriah, yang melarikan diri dari kekerasan setelah serangan Turki terhadap Suriah, duduk di bus dalam perjalanan ke kamp-kamp di pinggiran Dohuk, Irak 16 Oktober 2019. Sekitar 200 Kurdi Suriah, yang terpaksa melarikan diri dari kekerasan yang disebabkan oleh Serangan militer Turki, tiba pada hari Selasa di kamp pengungsi Domiz di Dohuk, sebuah kota di wilayah Kurdi Irak. [REUTERS / Ari Jalal]

TEMPO.CO, Jakarta - Para pengungsi di Turki pada Jumat, 28 Februari 2020, bersiap menuju Eropa setelah sumber di Pemerintah Turki menyebut sejumlah pintu perbatasan sudah dibuka. Turki membuka pintu perbatasan negara itu ke Eropa setelah 33 tentara Turki gugur diduga oleh pasukan Rusia yang mendukung militer Suriah.

Dikutip dari reuters.com, Turki berbatasan dengan dua negara anggota Uni Eropa, yakni Yunani dan Bulgaria. Kedua negara itu berjanji tidak akan mengakui para imigran yang masuk dan akan memperkuat wilayah perbatasan mereka dengan Turki menyusul ancaman Pemerintah Turki membuka lagi pintu perbatasannya dengan Eropa.

Warga berjalan di antara tenda tempat tinggal terpadu bagi pengungsi terdampak gempa di Loli Saluran, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu, 13 Oktober 2018. Tenda ini merupakan hasil kerja sama Palang Merah Indonesia dan Bulan Sabit Merah Turki. ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

Perbatasan Turki dengan negara-negara Eropa ditutup pada 2015 – 2016 untuk meredam krisis imigrasi dimana ada lebih dari sejuta orang menyeberang ke Eropa, bahkan dengan berjalan kaki. Namun serangan pada Kamis, 27 Februari 2020 yang menewaskan puluhan tentara Turki di Suriah telah membuat negara itu memutuskan untuk tidak lagi menghentikan para pengungsi Suriah menuju Eropa, baik lewat laut atau pun darat. Aparat kepolisian dan perbatasan sudah tidak ada lagi.

“Semua pengungsi, termasuk yang dari Suriah diperbolehkan melintasi Uni Eropa,” kata sumber di Pemerintah Turki.

Advertising
Advertising

Dalam hitungan jam, ratusan imigran yang beberapa dari mereka menggunakan masker untuk menghindari infeksi virus corona, mulai berdatangan di pintu perbatasan Turki ke Eropa. Sahin Nebizade, 16 tahun, pengungsi asal Afganistan, mengatakan dia dan teman-temannya mendengar berita soal perbatasan ke Eropa yang dibuka dan tanpa membuang tempo mereka berkemas, naik taksi ke wilayah pinggir Istanbul.

Perdana Menteri Yunani Deskripsi Kyriakos Mitsotakis mengatakan tidak akan mengizinkan para imigran itu melintasi negaranya. Sedangkan Pemerintah Bulgaria memperkirakan bakal ada krisis imigran baru, bahkan lebih buruk karena saat yang sama negara-negara Eropa juga sedang terseok-seok mengatasi penyebaran virus corona. Atas keputusan Turki itu, Uni Eropa mengatakan Ankara telah membuat pengumuman tidak resmi atas perubahan kebijakan di perbatasan.

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

5 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

9 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

11 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

5 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

8 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

8 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

9 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

9 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya