Sanksi Keras AS Membuat Kuba Kesulitan Beli Minyak dan Pesawat

Jumat, 28 Februari 2020 06:05 WIB

Presiden baru terpilih Kuba, Miguel Diaz-Canel dan pendulunya, Raul Castro, di ruang Balai Nasional. Reuters/Falexandre Meneghini

TEMPO.CO, Jakarta - Sanksi keras pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap Kuba kini berdampak langsung pada transportasi publik, di antaranya Kuba tidak lagi dapat membeli satu pesawat pun dari perusahaan asing.

Sanksi keras AS bahkan membuat pelabuhan-pelabuhan di Kuba tidak dapat dikunjungi kapal yang membawa minyak untuk dijual ke Kuba.

"Sanksi Amerika telah berdampak ril dan langsung pada penumpang transportasi dan pendapatan dalam mata uang asing," kata Eduardo Rodriguez, Menteri Transportasi Kuba dalam wawancara bertajuk Mesa Redonda di satu televisi di Kuba, sebagaimana dilaporkan Miami Herald.com, 26 Februari 2020.

Rodriguez menjelaskan, ada 4 fakta yang merupakan dampak langsung dari sanksi AS terhadap Kuba, yakni

1. Perusahaan asing membatalkan penjualan dua pesawat berbendera maskapai Kuba yakni Cubana de Aviacion. Rodriguea tidak menyebut nama perusahaan itu.

Advertising
Advertising

2. Kapal pembawa minyak yang telah dibeli Kuba menolak untuk berlabuh di pelabuhan-pelabuhan di Kuba. Menurutnya, pemerintah Kuba tidak punya pilihan kecuali membeli kapal untuk mengangkut minyak itu.

3. Perusahaan asing yang telah bekerja selama 2 tahun memodernisasi bandara internasional Havana, Jose Marti International Airport menyatakan berhenti.

4. Perusahaan asing yang telah memodernisasi sistem kereta yang sudah tua untuk 2 tahun lamanya juga membatalkan kontrak.

Menurut Rodriguez, dalam setahun terakhir Kuba telah diterjang dengan dua masalah. Pertama, sanksi AS menghukum Kuba lantaran membantu pemimpin pemerintahan Venezuela, Nicolas Maduro. Kedua, penguatan undang-undang federal yang mengizinkan keluarga Amerika-Cuba yang memiliki aset properti komersial yang diambil alih oleh pemerintah Castro untukmeutut perusahaan asing yang menggunakan properti itu di Kuba.

Presiden Trump mengeluarkan sanksi keras kepada Cuba lantaran mendukung pemerintahan sosialis Venezuela yang dipimpin Nicolas Maduro. AS menganggap pemerintahan Maduro korup dan diktator.

Pada Mei 2019, Presiden Trump mengeluarkan satu undang-undang diberi nama Helms-Burton Act on Cuba. Undang-undang inilah yang sekarang dipakai untuk membuat Cuba semakin tertekan karena sanksi keras AS. Undang-undang itu mendapat kritikan keras dari Eropa karena undang-undang ini membuat bingung bisnis global .

Berita terkait

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

9 jam lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

3 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

8 hari lalu

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

Anggota Komisi VI sekaligus anggota Panja Energi DPR RI, Amin Ak, mengingatkan pemerintah agar mengantisipasi dampak ekonomi dari konflik Iran dengan Israel, terutama dalam hal menjaga pasokan minyak domestik.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

10 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

11 hari lalu

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

14 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Pakar Ini Sebut Konflik Iran-Israel Tak akan Pengaruhi Harga Emas dan Minyak Berkepanjangan

15 hari lalu

Pakar Ini Sebut Konflik Iran-Israel Tak akan Pengaruhi Harga Emas dan Minyak Berkepanjangan

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut serangan Iran ke Israel tidak berdampak pada pasar Asia hari ini.

Baca Selengkapnya

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

15 hari lalu

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dan minyak dunia saat ini masih standar.

Baca Selengkapnya

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Berpotensi Naik

16 hari lalu

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Berpotensi Naik

Serangan Iran ke Israel mengakibatkan harga emas dan minyak berpotensi naik.

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

23 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya