Warga Amerika Tertular Virus Corona Tanpa Pernah ke Cina

Kamis, 27 Februari 2020 12:56 WIB

Penumpang AS di atas kapal pesiar Diamond Princess, yang telah memilih untuk pergi, terlihat dalam pesawat evakuasi carteran untuk terbang kembali ke Amerika Serikat, di bandara Haneda di Jepang 17 Februari 2020. Dua penerbangan charter yang dioperasikan oleh Kalitta Air membawa beberapa ratus penumpang Amerika dari kapal berangkat dari Bandara Haneda pada Senin pagi. [Philip dan Gay Courter / via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus Corona diyakini telah memasuki fase baru. Di Amerika, seorang warga tertular virus Corona tanpa pernah berpergian ke Cina ataupun melakukan kontak dengan salah satu pasiennya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa virus Corona lebih mudah menyebar sekarang.

"Hal tersebut bisa menandakan community spread (penyebaran secara bebas) untuk COVID-19 (virus Corona). Itu merupakan kasus pertama di Amerika," menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) sebagaimana dikutip dari Washington Post, Kamis, 27 Februari 2020.

Hingga berita ini ditulis, CDC masih mencoba memastikan apakah benar warga dari California Utara tersebut tidak pernah melakukan kontak sama sekali dengan pasien virus Corona. Jika memang benar, menurut CDC, maka hal itu menjadi skenario buruk dalam upaya penanganan virus Corona.

Selama ini, 59 dari 60 kasus virus Corona di Amerika adalah mereka yang pernah melakukan kontak dengan sesama pasien ataupun pernah berpergian ke negara terdampak seperti Cina. Bahkan, 42 di antaranya adalah mereka yang terjebak di Diamond Princess, kapal pesiar yang tertahan di Jepang karena membawa pasien virus Corona.

Penyebaran secara bebas, di mata CDC, menandakan bahwa kasus virus Corona bisa jadi lebih banyak dari apa yang sudah tercatat. Sebab, tak bisa lagi seseorang menjadi terduga virus Corona hanya berdasarkan symptom dan rekam jejak perjalanannya.

"Kasus terbaru ini pun terdeteksi oleh seorang petugas klinik yang secara akurat menyadari bahwa pasien telah tertular virus Corona," ujar CDC dalam keterangan persnya.

Ahli epidemi dari Johns Hopkins Center for Health Security, Jennifer Nuzzo, menyatakan hal senada. Ia menyakini bahwa jumlah pasien virus Corona di Amerika sesungguhnya lebih banyak dari apa yang tercatat karena faktor community spread. Ia menyarankan CDC dan pemerintah Amerika untuk meningkatkan pengawasan dan sistem deteksi.

"Virus Corona bisa jadi sudah tersebar luas tanpa terdeteksi. Pengawasan perlu segera ditingkatkan," ujarnya menegaskan.

ISTMAN MP | WASHINGTON POST



Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya