Mahkota Berharga Hilang 21 Tahun Dikembalikan ke Ethiopia

Minggu, 23 Februari 2020 11:30 WIB

Mahkota yang hilang dicuri 21 tahun silam dikembalikan Pemerintah Belanda ke Ethiopia. Sumber: CNN.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Belanda pada Kamis, 20 Februari 2020, mengembalikan kepada Pemerintah Ethiopia sebuah mahkota abad ke-18 yang dicuri. Mahkota itu hilang dari sebuah gereja di Ethiopia pada 21 tahun silam.

Sirak Asfaw, warga negara Belanda keturunan Ethiopia, yang beremigrasi ke Belanda pada akhir 1970-an mengatakan dalam sebuah rekaman video bahwa mahkota itu sampai ke tangannya pada 1998. Dia menemukan mahkota itu dalam sebuah koper yang ditinggalkan oleh seorang tamu yang menginap di apartemennya. Namun Asfaw menyembunyikan benda berharga itu selama 21 tahun.

Asfaw mengaku dia ragu untuk mengembalikan benda warisan budaya itu kepada rezim Pemerintah Ethiopia yang sama ketika mahkota itu hilang dicuri. Untuk itulah dia menunggu selama 21 tahun dan menjaganya selama itu pula. Asfaw juga memiliki kekhawatiran otoritas Belanda hanya akan meminjamkan sementara mahkota berharga itu kepada Ethiopia seperti yang terjadi pada perunggu asal Benin, Nigeria, yang hanya dipinjamkan oleh museum Inggris sementara waktu padahal Nigeria adalah pemiliknya.

Pada akhir 2019, Asfaw pun mendekati Kementerian Luar Negeri Belanda untuk menginformasikan bahwa dia memiliki benda sejarah yang sangat berharga. Dia pun melakukan mediasi dengan Direktur seni Arthur Brand untuk mendiskusikan bagaimana memulangkan artefak budaya ini ke Ethiopia. Walhasil, mulailah dilakukan serangkaian pembicaraan hingga pada Kamis, 20 Februari 2020, dilakukan seremoni penyerahan mahkota itu kepada Presiden Ethiopia, Abiy Ahmed.

Mahkota berharga asal Ethiopia yang hilang dicuri selama 21 akhirnya kembali ke negara itu. Sumber: Reuters

Advertising
Advertising

Ahmed sangat berterima kasih kepada Pemerintah Belanda yang telah memulangkan mahota berharga itu ke Ethiopia. Acara serah-terima itu juga disaksikan oleh Asfaw dan Sigrid Kaag, Menteri Perdagangan bidang luar negeri dan pengembangan kerja sama Belanda. Kaag mengatakan pihaknya senang bisa mempercepat pemulangan artefak ke Ethiopia.

Saat ini sudah lebih banyak pemerintah di negara-negara Barat yang berjanji memulangkan artefak-artefak kuno ke Afrika yang hilang dijarah dari Afrika ratusan tahun lampau. Sebelumnya pada November 2019, Pemerintah Prancis menyerahkan sebuah pedang bersejarah yang dicuri dari Senegal lalu dibawa ke Prancis. Pemerintah Prancis pun berjanji akan merepatriasi lebih banyak artefak yang dijarah dari Benua Afrika selama masa penjajahan Prancis ke negara yang asal pemiliknya.

Berita terkait

AFC Nobatkan Rafael Struick Bintang Masa Depan Usai Piala Asia U-23 2024, Ini Profil Striker Timnas Indonesia

3 hari lalu

AFC Nobatkan Rafael Struick Bintang Masa Depan Usai Piala Asia U-23 2024, Ini Profil Striker Timnas Indonesia

Strikter Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick raih penghargaan Bintang Masa Depan usai Piala Asia U-23. Kalahkan Ali Jasim dari Irak.

Baca Selengkapnya

Hindari Hal Berikut Dapat Cegah Kemunduran Garis Rambut

3 hari lalu

Hindari Hal Berikut Dapat Cegah Kemunduran Garis Rambut

Berikut penyebab garis rambut yang semakin mundur

Baca Selengkapnya

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

5 hari lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

AMAN Kaltim meminta pemerintah Belanda memastikan komitmen pemerintah Indonesia melindungi masyarakat adat sebelum berinvestasi di proyek IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

6 hari lalu

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

Pada 2017, Navarone Foor pernah masuk dalam deretan nama incaran untuk naturalisasi

Baca Selengkapnya

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

7 hari lalu

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

7 hari lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

7 hari lalu

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

Pemberintah Belanda mengaku ingin melihat langsung kondisi di IKN sebelum mereka berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

9 hari lalu

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

Wisatawan bisa menjelajahi desa dengan perahu, mencicipi masakan Belanda, atau sekadar menikmati suasana damai yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

12 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

13 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya