Pengusaha Turki Ditangkap Hanya Beberapa Jam Setelah Vonis Bebas

Rabu, 19 Februari 2020 13:35 WIB

Pengusaha Turki Osman Kavala.[Hurriyet Daily News]

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Turki Osman Kavala ditahan oleh polisi karena diduga terlibat kudeta yang gagal pada 2016, hanya beberapa jam setelah dia dibebaskan pengadilan karena perannya dalam protes Taman Gezi tahun 2013.

Permintaan penahanan baru oleh jaksa penuntut datang ketika sejumlah orang termasuk anggota parlemen, terdakwa lainnya, dan pendukung, sedang menunggu Kavala dibebaskan.

"Erdogan yang memerintahkan penangkapan Kavala, dan dialah yang memerintahkan pembebasannya hari ini. Kami telah menunggu pembebasannya selama 5 jam, dan sekarang mereka membuat tuduhan terkait kudeta," kata anggota parlemen Garo Paylan, dikutip dari Reuters, 19 Februari 2020.

"Tidak ada yang aman dari kekejaman hukum di Turki ini. Saya sangat khawatir tentang keputusan pengadilan yang sewenang-wenang dan membuat tuduhan palsu," tambahnya. Tidak ada pembaruan segera dari otoritas kehakiman tentang status Kavala.

Kantor berita Anadolu yang dikelola pemerintah Turki melaporkan pada Selasa malam, jaksa menuduh Kavala berusaha merusak tatanan konstitusional sehubungan dengan upaya kudeta yang disalahkan oleh Ankara atas Fethullah Gulen, seorang pemimpin agama yang tinggal di pengasingan di Amerika Serikat, dan kelompoknya. Gulen membantah tuduhan itu.

Advertising
Advertising

Kavala diharapkan bebas setelah dipenjara lebih dari dua tahun. Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa pada bulan Desember menuntut pembebasannya segera dan meyakini jika Kavala tidak bersalah.

"Tentu saja keputusan hari ini adalah keputusan yang tepat, namun ini sangat aneh," kata direktur Human Rights Watch Turki Emma Sinclair-Webb.

Ayse Bugra, istri Osman Kavala, pengusaha Turki, meninggalkan restoran setelah mengetahui bahwa kantor kejaksaan Istanbul menuntut penahanan suaminya, di Silivri, dekat Istanbul, Turki, 18 Februari 2020. [REUTERS / Murad Sezer]

Pada 2013, ratusan ribu pendemo di Istanbul dan tempat lain di Turki memprotes aksi yang disetujui oleh Erdogan untuk membangun replika barak Ottoman di Taman Gezi. Delapan pemuda dan seorang petugas polisi terbunuh dan 5.000 orang terluka dalam kerusuhan itu.

Menyusul pembebasan Osman pada Selasa, Menteri Perindustrian Mustafa Varank mengutuk protes Gezi sebagai "pengkhianatan" yang telah merusak negara itu secara demokratis dan ekonomi.

Kavala dan dua terdakwa lainnya menghadapi hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat, sementara enam terdakwa lainnya dituduh membantu mereka dalam upaya menggulingkan pemerintah dengan mengorganisir aksi demo. Semua membantah tuduhan itu. Hanya Kavala yang ditahan selama persidangan berlangsung.

Kasus tujuh terdakwa lebih lanjut, yang berada di luar negeri dan diadili secara in absentia, dipisahkan tetapi surat perintah penangkapan untuk mereka dicabut. Seorang pengacara mengatakan mereka juga akan dibebaskan.

Kritik terhadap pemerintah Erdogan telah mempertanyakan independensi pengadilan Turki, terutama sejak tindakan keras keamanan menyusul upaya kudeta 2016. Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) mengatakan bahwa pengadilan membuat keputusan independen.

Menurut Al Jazeera, dalam pembelaannya Kavala menunjuk ke keputusan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa yang menuntut pembebasannya segera dan menggambarkan kasusnya sebagai "fiksi konspirasi" bahwa protes adalah upaya untuk menggulingkan pemerintah.

Pengadilan sebelumnya membebaskan orang-orang yang dituntut atas protes 2013, dengan hakim yang memutuskan pada 2015 mereka menjalankan hak kebebasan berkumpul. Tetapi pada tahun 2017 Kavala ditangkap dan pada tahun berikutnya polisi menangkap 15 terdakwa lainnya termasuk tokoh masyarakat sipil, penulis, dan aktor.

Penuntutan itu merupakan bagian dari tindakan keras yang menurut pihak berwenang Turki diperlukan dengan alasan keamanan. Ini melibatkan pembersihan yang luas dari angkatan bersenjata, kementerian, dan organisasi negara Turki.


SAFIRA ANDINI | REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

3 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

10 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

12 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

12 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

14 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

17 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

19 hari lalu

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

19 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

19 hari lalu

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

22 hari lalu

Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

Pantai dengan perairan paling biru di dunia ini ada di Eropa dan Yunani

Baca Selengkapnya