Virus Corona, Alibaba Tawarkan Kredit Murah Rp 40 Triliun

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 18 Februari 2020 11:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok usaha Alibaba Group Holdings (BABA.N) mengumumkan akan menawarkan pinjaman sebesar 20 miliar yuan atau Rp 40 triliun kepada perusahaan-perusahaan di Cina, yang terdampak oleh wabah virus Corona.

Pinjaman yang ditawarkan pada Senin lewat afiliasi unit MYBank Ant Financial itu menjadi kesempatan istimewa untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Provinsi Hubei . Provinsi ini menjadi pusat penyebaran wabah virus Corona sejak Desember 2019.

Dana sebanyak 10 miliar yuan akan dipinjamkan untuk perusahaan di Provinsi Hubei. Perusahaan akan mendapat pinjaman selama satu tahun dengan suku bunga nol persen untuk tiga bulan pertama dan diskon 20% suku bunga dari level normal untuk sembilan bulan sisanya.

“Perusahaan-perusahaan di seluruh Cina juga bisa mendapat akses pinjaman 10 miliar yuan lainnya untuk satu tahun dengan potongan 20% suku bunga,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 17 Februari 2020.

Manajemen Alibaba Grup juga mengumumkan pihaknya akan membebaskan biaya platform untuk para pedagang di pasar online Tmall untuk enam bulan pertama di 2020.

Advertising
Advertising

Manajemen juga menyiapkan dana sebesar 1 miliar yuan atau Rp 2 triliun untuk menyokong restoran, logistik, dan perusahaan pemasok.

Regulator di Cina telah mendesak bank-bank di sana untuk menurunkan suku bunga dan memberikan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan yang terdampak wabah. Bank sentral Cina juga telah menambah likuiditas di industri perbankan sebanyak sekitar Rp2.400 triliun.

Para pekerja mulai masuk kantor dan pabrik di Cina pada Senin pekan ini setelah pemerintah melonggarkan batasan mengenai jam kerja untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona.

Virus Corona ini, seperti dilansir SCMP, telah menelan korban jiwa sebanyak menjadi 1.873 orang dan korban terinfeksi sebanyak 73.429 orang di 25 negara dengan mayoritas berada di Cina. Lima dari korban tewas berada di negara lain seperti Taiwan, Hong Kong, Jepang, Prancis, dan Filipina.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

15 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya