Satu Korban Infeksi Virus Corona Meninggal di Prancis

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 16 Februari 2020 10:01 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat memindahkan pasien terinfeksi virus corona di sebuah rumah sakit di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 6 Februari 2020. Korban meninggal akibat terinfeksi virus corona sampai hari ini mencapai 1.013 orang. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Paris - Seorang turis asal Cina berusia 80 tahun terinfeksi virus Corona dan meninggal di Paris, Prancis.

Ini merupakan korban jiwa pertama di Eropa akibat infeksi virus Corona atau Covid-19, yang menyebar sejak Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

“Pasien ini meninggal di Rumah Sakit Bichat di Paris akibat infeksi paru-paru akibat flu yang disebabkan virus,” begitu pernyataanya otoritas kesehatan Prancis seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 15 Februari 2020.

Soal ini, Menteri Kesehatan Prancis, Agnes Buzyn, mengatakan,”Kami harus menyiapkan sistem kesehatan yang siap untuk menghadapi kemungkinan penyebaran virus ini.”

Menurut Robin Thomson, seorang ahli matematika bidang epidemiologi di Universitas Oxford, Inggris, peristiwa meninggalnya satu orang pasien akibat virus Corona tidak mengherankan. Ini karena ada 50 kasus infeksi di Eropa.

Advertising
Advertising

“Yang perlu digaris-bawahi adalah belum ada transmisi antarorang secara berkelanjutan di Eropa,” kata dia.

Seperti dilansir Channel News Asia, virus Corona ini menyebar di Kota Wuhan, Hubei, Cina sejak Desember 2020 dan menyebar ke sejumlah negara lewat perpindahan manusia atau turis. Virus Corona ini menyebabkan korban menderita demam dan batuk yang berujung infeksi pada paru-paru.

Komisi Kesehatan Nasional Cina melansir ada 1.669 orang korban jiwa dengan empat orang berada di luar Cina seperti Prancis, dan Filipina. Jumlah korban terinfeksi di 25 negara sebanyak 69.195 orang, yang mayoritas berada di Cina.

Secara terpisah, Dirjen WHO atau Lembaga Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, merasa khawatir dengan penyebaran virus Corona ini. “Kami merasa prihatin dengan kurangnya dukungan pendanaan dari komunitas internasional untuk mengatasi masalah ini,” kata dia.

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

10 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

11 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

11 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

17 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya