WHO: Tak Ada Perubahan Signifikan Dalam Epidemi Virus Corona

Jumat, 14 Februari 2020 08:04 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatana Dunia (World Health Organization, WHO) tidak menganggap lonjakan angka kasus virus Corona (COVID-19) di Cina kemarin sebagai pertanda buruk. Sebaliknya, mereka beranggapan bahwa epidemi virus Corona belum menunjukkan perubahan yang signifikan.

"Kami sudah melihat lonjakan jumlah kasus yang terjadi di Cina. Hal itu tidak menunjukkan adanya perubahan signifikan (pada epidemi Virus Corona), " ujar Michael Ryan, Kepala Program Pertolongan Darurat WHO, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 14 Februari 2020.

Sebagaimana diberitakan kemarin, jumlah kasus virus Corona di Cina melonjak kurang lebih 15 ribu dalam semalam. Hal itu dikarenakan pemerintah Cina menerapkan metode diagnosis baru yang menekankan pada hasil CT Scan, tidak lagi pada hasil tes nucleic acid. Penggantian metode dilakukan karena dirasa lebih cepat serta tim medis sudah memiliki gambaran efek virus Corona seperti apa.

Ironisnya, lonjakan angka tersebut muncul tak lama setelah pakar medis dari pemerintah Cina menyakini bahwa epidemi virus Corona bisa usai di bulan April. Acuan yang dipakai kala itu adalah perbedaan angka pertumbuhan kasus selama sepekan. Namun, optimisme itu langsung ditanggapi pakar medis dari berbagai negara yang mengatakan bahwa ada banyak faktor yang harus dicek dahulu sebelum membuat prediksi kapan epidemi akan berakhir.

Ryan menjelaskan, alasan ia menganggap epidemi virus Corona belum menunjukkan perubahan signifikan karena lonjakan angka di Cina pun tidak semuanya berupa kasus baru. Beberapa di antaranya adalah hasil mengecek ulang data pemeriksaan sebelumnya untuk memastikan tidak ada warga tertular Corona yang lolos.

Selain itu, kata ia, lonjakan serupa tidak terjadi di negara lain. Angka pasien virus Corona di berbagai negara relatif stagnan. Namun, ia memberi pengecualian terjadap kasus kapal Diamond Princess di mana ratusan penumpangnya positif tertular virus Corona.

"Mengecualikan Diamond Princess, kami tidak melihat adanya pertumbuhan dramatis di luar Cina," ujar Ryan.

Ryan menegaskan bahwa dirinya tetap optimistis epidemi virus Corona bisa ditangani dengan baik. Ia juga mengatakan bahwa studi tentang antibodi sebuah komunitas terhadap virus akan membantu untuk mencari langkah yang tepat dalam menangani virus Corona.

"Bayangan bahwa apa yang terjadi sekarang hanyalah pucuk gunung es, bahwa kita hanya melihat 1, 2, atau 5 persen (dari epidemi virus Corona), hanyalah berdasarkan simulasi. Hal itu dibuat berdasarkan sejumlah asumsi," ujar Ryan mengakhiri.

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

17 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya