Cina Ganti Metode Deteksi Virus Corona

Kamis, 13 Februari 2020 14:12 WIB

Petugasmedis menggunakan pakaian pelindung saat memerikan pasien virus corona baru di bangsal isolasi di sebuah rumah sakit di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 6 Februari 2020. Sebanyak 42.500 orang terinfeksi virus corona di seluru dunia. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina mengganti metode diagnosis mereka untuk mendeteksi warga yang tertular virus Corona (COVID-19) atau tidak. Adapun metode diagnosis yang baru mengikutkan hasil CT (Computerised Tomography) scan dalam pertimbangan menentukan seseorang tertular virus Corona atau tidak.

"Dengan metode baru ini, pasien bisa dideteksi dan ditangani sedini mungkin," ujar Komisi Kesehatan Nasional di Hubei sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 13 Februari 2020.

Sebelumnya, proses diagnosis warga yang tertular virus Corona menggunakan metode tes nucleic acid. Metode CT scan sempat diterapkan, namun dirasa kurang akurat betapa waktu lalu.

Belakangan, metode tes nucleic acid dirasa terlalu lamban seiring dengan terus bertambahnya pasien virus Corona. Di sisi lain, pemahaman terhadap simptom virus Corona juga sudah meningkat lebih baik. Alhasil, pemerintah kembali menerapkan metode CT Scan yang dirasa lebih cepat.

Untuk memastikan diagnosis berdasarkan hasil CT scan bisa berjalan konsisten, panduan sudah dibagikan ke berbagai provinsi selain Hubei. Selain itu, data pasien dan pemeriksaan sebelumnya juga sudah diperbarui untuk memastikan tidak ada yang lolos.

"Pemahaman kami terhadap gejala pneumonia akibat virus Corona semakin mendalam, seiring dengan makin bertambahnya pengalaman dalam melakukan diagnosis dan perawatan," ujar Komisi Kesehatan Nasional dalam keterangan persnya.

Hasil dari penggantian metode adalah lonjakan angka kasus virus Corona (COVID-19) yang meningkat pesat. Dalam sehari, kurang lebih 15 ribu kasus baru virus Corona didapatkan, menambah jumlah pasien di Cina dari 44.653 menjadi 59.493.

Penggantian metode ini tidak serta merta langsung ditanggapi positif. Pakar politik Cina dari School of Global Policy & Strategy at UC San Diego, Victor Shih, memandang penggantian metode sebagai bukti bahwa Cina selama ini memegang dua data soal kasus Virus Corona. Shih khawatir bahwa Cina mencoba untuk tidak bersikap transparan soal fakta virus Corona.

"Jika pemerintah tidak memegang dua data, tidak mungkina mereka bisa menambah begitu banyak pasien dalam sehari," ujar Shih.

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

6 menit lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

4 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

7 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

17 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

23 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

23 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya