Komandan Militer Minta Maaf Atas Insiden Penembakan di Thailand

Selasa, 11 Februari 2020 13:14 WIB

Puluhan warga mengikuti doa bersama untuk para korban penembakan masal di mall Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, Thailand, 10 Februari 2020. Seorang prajurit berusia 32 tahun itu marah tampaknya dimotivasi oleh pertikaian tanah. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Militer Thailand, Jenderal Apirat Kongsompong, meminta maaf atas insiden penembakan di Thailand yang melibatkan bawahannya, Jakrapanth Thomma (32). Ia mengatakan, Thomma bukan lagi bagian dari militer Thailand begitu ia menembak penduduk sipil.

"Sebagai komandan, saya meminta maaf dan berduka atas apa yang terjadi. Saya benar-benar kecewa bahwa pelaku penembakan tersebut adalah seorang tentara," ujar Kongsompong sebagaimana dikutip dari Bangkok Post, Selasa, 11 Februari 2020.

Sebagaimana telah diberitakan, Thomma membantai puluhan pengunjung mal Terminal 21, Nakhon Ratchasima, pada akhir pekan lalu. Menggunakan senapan mesin yang ia punya, ia membunuh 30 orang dan melukai setidaknya 58 pengunjung mal itu.

Insiden penembakan itu sendiri berlangsung selama 17 jam, dari hari Sabtu hingga Ahad. Aksi Thomma baru berhenti ketika satuan militer Second Army Region menembaknya karena yang bersangkutan enggan bersikap kooperatif. Ironisnya, Second Army Region adalah satuan militer tempat Thomma mengabdi sebelumnya.

Atas aksi Thomma, Kongsompong mengatakan dirinya siat bertanggung jawab. Ia meminta warga dan keluarga korban untuk tidak menyalahkan seluruh satuan militer Thailand karena mereka juga sudah mengusahakan yang terbaik untuk negara.

Adapun untuk mencegah peristiwa serupa terjadi ke depannya, Kongsompong berjanji akan mengevaluasi kondisi militer Thailand yang ia pimpin. Terutama, soal sengketa atau konflik antara personil dan atasan militer.

"Saya telah membuka saluran komunikasi untuk prajurit-prajurit pangkat rendah yang ingin melayangkan protes atas tindakan atasannya. Saluran ini akan bersifat permanent," ujart Kongsompong.

Penembakan di Thailand dipastikan dipicu oleh sengketa tanah yang tengah dihadapi Thomma. Sengketa tersebut melibatkan salah satu atasan militernya yang juga telah ia bunuh. Dalam unggahannya di media sosial saat beraksi di Terminal 21, Thomma memprotes orang-orang yang mengambil keuntungan dengan cara mencurangi orang lain. "Apakah mereka pikir uang itu bakal bisa mereka bawa ke neraka?" ujar Thomma.

ISTMAN MP | BANGKOK POST

Berita terkait

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

5 jam lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

8 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

18 jam lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

2 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

3 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

3 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

5 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

5 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

6 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya