Virus Corona, Penjualan Burberry di Cina dan Hong Kong Turun

Senin, 10 Februari 2020 10:00 WIB

Ilustrasi gerai Burberry. Sumber: Wikimedia Commons

TEMPO.CO, Jakarta - Merek fashion ternama Burberry menyebut penyebaran virus corona telah membuat permintaan produk itu di wilayah Cina dan Hong Kong mengalami penurunan drastis. Padahal kedua pasar itu penting bagi Burberry.

Dikutip dari asiaone.com, sebanyak 24 dari total 64 gerai Burberry di Cina terpaksa ditutup. Jumlah pembeli yang mengunjungi toko-toko Burberry yang masih buka pun turun signifikan. Toko-toko Burberry yang masih bertahan juga setiap hari hanya buka sebentar.

“Wabah corona di wilayah daratan Cina telah berdampak negatif pada permintaan barang bermerek. Saat ini kami belum bisa memprediksi sampai kapan situasi ini akan terus berlangsung, namun kami cukup percaya diri dengan strategi kami sekarang ini,” kata Marco Gobbetti, CEO Burberry.

Ilustrasi gerai Burberry. Sumber: Pinterest

Warga negara Cina berkontribusi secara global pada penjualan retail Burberry sebanyak 40 persen. Hal ini sejalan dengan rata-rata sektor barang-barang mewah secara keseluruhan.

Advertising
Advertising

Burberry menyebut turis asal Cina yang berbelanja ke negara-negara Eropa dan destinasi lain tidak mengalami penurunan signifikan, namun menyusul meluas larangan melancong untuk mengantisipasi penyebaran virus corona maka hal ini bisa berdampak negatif pula dalam beberapa pekan ke depan. Burberry terkenal dengan produknya seperti mantel dan syal.

Sebelumnya Burberry mengalami kerugian pula setelah unjuk rasa selama tujuh bulan di Hong Kong, meskipun permintaan di wilayah Cina daratan tidak berdampak sebelum wabah virus corona terjadi.

Hingga Kamis, 6 Februari 2020, jumlah korban tewas akibat terjangkit virus corona di wilayah daratan Cina naik menjadi 636 kasus. Sedangkan kasus pasien dengan virus corona menyentuh angka 31.161 kasus.

Cina telah menutup beberapa kota, membatalkan penerbangan dan menutup beberapa pabrik sebagai upaya untuk menahan penyebaran virus corona. Ibu Kota Beijing saat ini mulai seperti kota hantu, dimana jalan-jalan utama dan tempat wisata sepi.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

11 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

21 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya