Wawancara Dokter Wuhan Sebelum Meninggal karena Virus Corona

Minggu, 9 Februari 2020 06:00 WIB

Dokter Wuhan, Li Wenliang, Wuhan yang memperingatkan wabah virus Corona meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Corona. Li Wenliang sempat ditahan oleh polisi Wuhan bulan lalu karena dituduh menyebarkan hoaks virus Corona. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Wuhan bernama Li Wenliang adalah orang yang pertama kali memperingatkan virus Corona baru yang kini telah membunuh 700 lebih orang.

Li Wenliang, dokter mata di sebuah rumah sakit di Wuhan, meninggal pada 7 Februari pukul 2.58 pagi di Rumah Sakit Wuhan, menurut laporan Reuters.

Li, yang berusia 34 tahun, mengatakan kepada sekelompok dokter di media sosial Cina dan grup WeChat bahwa tujuh kasus mirip Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) telah dikonfirmasi terkait dengan pasar makanan laut di Wuhan, yang diyakini sebagai sumber virus.

Li sempat ditahan oleh kepolisian. Sebuah surat kepada Li yang dikeluarkan oleh biro kepolisian Wuhan pada 3 Januari mengatakan bahwa dia telah mengganggu ketertiban sosial dengan pesan-pesan WeChat-nya.

Dia diminta untuk menandatangani surat itu sebagai janji untuk segera menghentikan perilaku ilegal tersebut, dan jika dia menolak untuk patuh, dia akan menghadapi tuntutan pidana.

Advertising
Advertising

Kematian dokter 34 tahun memicu curahan kesedihan sekaligus kemarahan di media sosial, dengan banyak pengguna media sosial menuntut permintaan maaf dari pihak berwenang kepada Dr. Li dan keluarganya.

Beberapa hari sebelum Li meninggal, New York Times sempat mewawancarai Li. Pekan lalu, Elsie Chen, seorang peneliti yang bekerja sama dengan koresponden New York Times Chris Buckley dan Steven Lee Myers, mewawancarai Dr. Li.

Dia tertular virus dari seorang pasien dan dirawat di rumah sakit ketika Chen mewawancarainya pada 31 Januari dan 1 Februari, melalui platform media sosial WeChat.

Li Wenliang, 34 tahun, mengatakan kepada sekelompok dokter di media sosial Cina dan grup WeChat bahwa tujuh kasus Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) telah dikonfirmasi terkait dengan pasar makanan laut di Wuhan, yang diyakini sebagai sumber virus. twitter.com

Dalam wawancara yang diterbitkan New York Times, 7 Februari 2020, Li mengaku dirinya tertular ketika pasien yang dia kontak dengan keluarganya terinfeksi, dan dia tertular setelahnya.

"Jadi saya menemukan virus sangat menular. Pasien tidak memiliki gejala, jadi saya lalai," katanya.

Li menduga virus baru tersebut bisa menular dari manusia ke manusia, karena sudah ada pasien yang dirawat di bawah karantina pada Desember.

Li mengaku sempat ada diskusi dengan rekan-rekan dokternya terkait virus pneumonia misterius.

"Itu mungkin SARS kembali. Kami harus siap secara mental. Ambil tindakan perlindungan," kata Li.

Dia juga mengatakan situasinya akan lebih baik jika para pejabat mengungkapkan informasi tentang epidemi sebelumnya. "Harus ada lebih banyak keterbukaan dan transparansi."

Li mengatakan polisi percaya virus ini tidak dikonfirmasi sebagai SARS. Kepolisian, kata Li, menuduh saya menyebarkan hoaks. "Mereka meminta saya untuk mengakui bahwa saya bersalah. Saya merasa dianiaya, tetapi saya harus menerimanya. Jelas saya telah bertindak atas niat baik. Saya merasa sangat sedih melihat begitu banyak orang kehilangan orang yang mereka cintai."

Li juga menceritakan kenapa dia memilih jadi dokter. "Saya pikir itu adalah pekerjaan yang sangat stabil. Akhir-akhir ini, hubungan pasien-dokter memburuk. Saya senang selama pasien saya puas dengan perawatan mereka."

"Anak saya yang lebih tua berumur 4 tahun dan 10 bulan. Yang lebih muda masih belum lahir, karena pada bulan Juni. Saya merindukan keluarga saya. Saya berbicara dengan mereka melalui panggilan video."

Li sendiri mengaku mulai batuk pada 10 Januari dan mengatakan perlu waktu 15 hari untuk memulihkan diri. Tetapi Li bertekad tetap bergabung dengan petugas medis dalam memerangi epidemi virus Corona karena dia merasa itu adalah tanggung jawabnya.

Berita terkait

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

7 hari lalu

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"

Baca Selengkapnya

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

12 hari lalu

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan

Baca Selengkapnya

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

32 hari lalu

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

47 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

48 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

53 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Israel Dituding Rencanakan Pembantaian Warga Penerima Bantuan di Gaza

55 hari lalu

Israel Dituding Rencanakan Pembantaian Warga Penerima Bantuan di Gaza

Serangan Israel terhadap warga Palestina yang menantikan bantuan pada Kamis pagi di Gaza, menewaskan 118 orang dan melukai lebih dari 750 orang

Baca Selengkapnya

Presiden Meksiko Diselidiki usai Bocorkan Nomor Telepon Jurnalis New York Times

23 Februari 2024

Presiden Meksiko Diselidiki usai Bocorkan Nomor Telepon Jurnalis New York Times

Presiden Meksiko mulai diselidiki atas dugaan terkait kartel narkoba setelah membocorkan nomor telepon jurnalis New York Times.

Baca Selengkapnya

Standar Ganda Liputan Konflik Gaza oleh Media AS, Tunjukkan Dukungan Luar Biasa kepada Israel

26 Januari 2024

Standar Ganda Liputan Konflik Gaza oleh Media AS, Tunjukkan Dukungan Luar Biasa kepada Israel

Media terkemuka seperti New York Times dan Washington Post menerbitkan berita yang bias terhadap warga Palestina dan dukungan kepada Israel

Baca Selengkapnya

Danau Toba Masuk Rekomendasi New York Times sebagai Destinasi Wisata Pilihan 2024

17 Januari 2024

Danau Toba Masuk Rekomendasi New York Times sebagai Destinasi Wisata Pilihan 2024

Dari Path of Totality di Amerika, Danau Toba, hingga Maui di Hawaii, banyak alasan untuk mengunjungi daftar destinasi ini pada 2024.

Baca Selengkapnya