Hong Kong dan Makau Kembangkan Pendeteksi Virus Corona Portabel

Jumat, 7 Februari 2020 16:00 WIB

PCR Nucleic Acid Analyzer dikembangkan oleh Hong Kong University of Science and Technology.[HKUST/South China Morning Post]

TEMPO.CO, Jakarta - Tim riset dari Hong Kong University of Science and Technology mengatakan mereka menciptakan alat portabel yang bisa mendeteksi virus Corona dalam 40 menit.

Hong Kong bukan tim riset satu-satunya yang membuat inovasi, University of Macau juga sedang mengerjakan alat yang mungkin dapat mendeteksi virus dalam waktu kurang dari 30 menit, bahkan pada tahap awal infeksi, menurut laporan South China Morning Post, 7 Februari 2020.

Kabar baik ini dilaporkan pada Kamis ketika Provinsi Hubei menunjukkan situasi yang semakin memburuk karena lambatnya penyaringan, serta kekurangan alat uji.

Ini menyebabkan banyak pasien yang sakit gagal mendapatkan diagnosa dan ditolak oleh rumah sakit yang kewalahan.

Kota-kota lain, seperti Hong Kong, sedang berjuang untuk berurusan dengan puluhan skrining per hari, karena metode pengujian konvensional biasanya memakan waktu beberapa jam.

Advertising
Advertising

Malik Peiris, ketua virologi di University of Hong Kong, yang telah mengembangkan tes untuk virus tersebut, mengatakan beberapa kelompok penelitian sedang mencoba untuk membuat tes diagnostik cepat.

"Tes cepat semacam itu akan sangat berguna. Namun, penting untuk mengevaluasi alat untuk menilai bahwa alat itu sama sensitifnya dengan tes konvensional yang sedang digunakan. Kalau tidak, kita akan memiliki tes negatif palsu, yang akan mengakibatkan hilangnya pasien yang terinfeksi, yang tidak dapat diterima," katanya.

Seorang juru bicara untuk Hong Kong University of Science and Technology mengatakan sebuah tim yang dipimpin oleh Weijia Wen, profesor departemen fisika universitas, menciptakan alat pengujian dalam waktu satu minggu untuk mendapatkan urutan virus Corona baru pada 20 Januari.

Bagaimana cara kerjanya? Alat yang dinamakan PCR Nucleic Acid Analyzer bekerja dengan menganalisis sampel rongga hidung pasien dan menawarkan hasilnya dalam waktu sekitar 40 menit. Perangkat deteksi ringan dan portabel dapat menguji hingga delapan sampel secara bersamaan, kata juru bicara.

Kit baru ini memenuhi syarat untuk diekspor ke negara-negara Uni Eropa dan sudah digunakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Shenzhen serta di Guangzhou, di provinsi Guangdong.

Menurut para peneliti, perangkat ini cocok untuk digunakan oleh petugas bea cukai, inspektur kontrol perbatasan, departemen karantina dan bahkan panti jompo.

Sementara University of Macau juga sedang mengembamkan alat tes serupa. "Kami telah memverifikasi keakuratan produk dengan sampel 2019-nCoV (nama resmi coronavirus baru) sejak minggu ini. Masih terlalu dini untuk menentukan akurasi akhir, tetapi hasil awalnya sudah menggembirakan," kata Rui Martins, direktur Laboratorium State Key Laboratory of Analog dan Mixed-Signal VLSI.

Virus Hunter dikembangkan oleh University of Macau.[University of Macau/South China Morning Post]

Sistem deteksi baru, yang telah dinamai 'Virus Hunter', dikembangkan untuk mendeteksi semua jenis virus, termasuk HIV dan Hepatitis B, tetapi sedang dikembangkan untuk mendeteksi virus Corona.

Menurut Martins, alat tes yang diharapkan akan tersedia dalam satu atau dua bulan, bekerja dengan mengumpulkan sampel dari lendir hidung seseorang, yang kemudian ditempatkan dalam chip pendeteksian. Chip kemudian dibaca oleh mesin yang memberikan hasil akhir.

Alat ini sedang diuji oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Cina daratan.

Martins mengutip empat keunggulan yang dimiliki Virus Hunter dibandingkan sistem lain di pasaran. "Virus Hunter didasarkan pada deteksi asam nukleat, yang jauh lebih dapat dipercaya untuk mendeteksi infeksi virus awal yang tidak jelas," katanya. Kedua, "hasilnya keluar dalam waktu kurang dari 30 menit ... dibandingkan dengan beberapa jam di sistem lain."

Dia mengatakan Virus Hunter adalah sistem murah yang dapat dioperasikan melalui antarmuka komputer yang ramah pengguna, dan diharapkan akan lebih cepat menyaring kasus virus Corona.

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

9 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

13 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

14 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

16 hari lalu

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

18 hari lalu

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.

Baca Selengkapnya

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

27 hari lalu

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes

Baca Selengkapnya

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

30 hari lalu

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

31 hari lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.

Baca Selengkapnya