Benjamin Netanyahu Janji Caplok Tepi Barat Palestina Usai Pemilu

Rabu, 5 Februari 2020 18:00 WIB

PM Israel Benjamin Netanyahu mempertontonkan peta Dataran Tinggi Golan hadiah dari presiden AS Donald Trump yang dibubuhi tulisan tangan Trump dengan kata Nice atau Bagus. [DAILY SABAH]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengisyaratkan akan mencaplok Tepi Barat Palestina setelah pemilu Israel 2 Maret mendatang.

Netanyahu meminta hadirin acara kampanyenya di Beit Shemesh untuk membantunya terpilih dalam pemilu, dan mengatakan kemenangan Partai Likud akan mengesahkan persetujuan untuk rencana perdamaian "Kesepakatan Abad ini" Trump.

Menurut Times of Israel, 5 Februari 2020, pernyataan itu bertentangan dengan sumpah Netanyahu sebelumnya untuk mencaplok wilayah segera setelah rilis rencana pada 28 Januari. Gagasan segera pencaplokan Israel ditentang oleh utusan Timur Tengah Presiden Donald Trump Jared Kushner.

"Jika kita menang, saat kita menang, kita akan terus membuat sejarah. Segera setelah kami menang, kami akan menerapkan hukum Israel untuk semua komunitas Yahudi di Lembah Yordan, di Yudea, dan Samaria," kata Netanyahu, menggunakan istilah-istilah Alkitab untuk Tepi Barat.

"Kami, Likud, tidak akan membiarkan peluang besar ini terlepas dari genggaman kami. Tetapi untuk menjaminnya, untuk menjamin perbatasan Israel, untuk menjamin masa depan Israel, saya membutuhkan setiap anggota Likud kali ini untuk keluar dan memilih, dan membuat yang lain memilih. Kali ini kami membuat semua orang keluar dari rumah, kami tidak akan meninggalkan siapa pun di belakang," kata Netanyahu.

Advertising
Advertising

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]

Rencana Trump membayangkan negara Yahudi menganeksasi bagian-bagian penting Tepi Barat, termasuk di Lembah Yordan yang strategis dan semua permukiman. Garis besar tersebut akan melihat pembentukan negara Palestina pada akhirnya, dengan kedaulatan terbatas. Palestina akan kehilangan 70 persen lebih Tepi Barat, tak terkecuali sebagian besar Yerusalem Timur.

Palestina dengan tegas menolak rencana tersebut, dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebutnya kesepakatan Trump "tamparan abad ini."

Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam, dan Uni Eropa, telah menolak proposal perdamaian Timur Tengah yang diusulkan Trump, seperti dilaporkan Reuters.

Benjamin Netanyahu dan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman mengatakan beberapa jam setelah rencana itu diperkenalkan pada 28 Januari, bahwa Israel memiliki lampu hijau untuk segera mencaplok wilayah-wilayah Tepi Barat Palestina yang dialokasikan Trump untuk Israel.

Berita terkait

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 jam lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

6 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

6 jam lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

8 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

9 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

10 jam lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

12 jam lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

12 jam lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

13 jam lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

14 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya