Pemerintah Bantah Telah Bersikap Overreaktif pada Virus Corona
Reporter
Istman Musaharun Pramadiba
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Rabu, 5 Februari 2020 11:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia membantah pernyataan Duta Besar Cina, Xiao Qian, bahwa mereka telah bersikap overreaktif dalam menghadapi virus Corona. Salah satunya, dalam hal menetapkan travel ban untuk rute penerbangan Indonesia-Cina.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, segala kebijakan yang diambil Indonesia sudah melalui pertimbangan yang matang. Itulah kenapa, kata ia, Indonesia malah relatif telat dalam menetapkan travel ban.
"Kami sangat berhati-hati (dalam mengambil kebijakan) dan menjaga hubungan baik kita (dengan Cina). Saat menetapkan penundaan, kami menunggu dan mengacu ke rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO)," ujar Budi Karya, Rabu, 5 Februari 2020.
Sebagaimana diberitakan, rute penerbangan Indonesia-Cina secara resmi ditahan per hari ini. Hal tersebut merupakan satu dari sebagian langkah pemerintah Indonesia untuk menekan penyebaran virus Corona yang meningkat beberapa hari terakhir.
Selain menahan rute penerbangan, Indonesia juga membatasi impor barang-brang dari Cina. Salah satunya, larangan impor hewan hidup yang terjadi di berbagai negara. Malah, Presiden Joko Widodo meminta sektor perdagangan untuk segera merespon pelarangan impor produk Cina yang terjadi di berbagai negara dengan menggiatkan ekspor produk Indonesia.
Adapun Duta Besar Cina, Xiao Qian, menilai langkah-langkah Indonesia berpotensi mengganggu kerjasama dengan Cina ke depannya. Bahkan, ia menyebut Indonesia berpotensi merugi secara ekonomi maupun pariwisata apabila melanjutkan pembatasan yang ada.
Budi Karya melanjutkan bahwa dia berharap apa yang dikatakan Xiao Qian tidak akan terjadi. Ia menegaskan kembali bahwa kebijakan terkait virus Corona sudah dirapatkan lintas lembaga. "Harapannya bisnis kedua negara tetap berjalan," ujarnya.
Sementara itu, pihak Kementerian Luar Negeri belum mau berkomentar perihal pernyataan Cina. Juru bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah, menyarankan Tempo untuk menanyakan hal itu ke Kemenhub.
ISTMAN MP