OKI Menolak Proposal Perdamaian Palestina dan Israel oleh Trump

Senin, 3 Februari 2020 19:35 WIB

Dengan 57 negara anggota dari empat benua, OKI adalah organisasi antar pemerintah terbesar kedua di dunia setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa.[Anadolu]

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menolak rencana perdamaian Timur Tengah Palestina dan Israel dari Donald Trump yang disebut "Kesepakatan Abad ini" selama KTT OKI pada Senin.

Organisasi beranggotakan 57 negara yang mengadakan pertemuan puncak untuk membahas proposal Trump di Jeddah, mengatakan mereka menyerukan semua negara anggota untuk tidak terlibat dengan rencana ini atau untuk bekerja sama dengan pemerintah AS dalam mengimplementasikannya dalam bentuk apapun, dikutip dari Reuters, 3 Januari 2020.

KTT OKI pada Senin diminta oleh kepemimpinan Palestina, dua hari setelah Liga Arab menolak proposal perdamaian Trump. " (proposal) itu tidak memenuhi hak minimum dan aspirasi rakyat Palestina," kata Liga Arab, menurut Al Jazeera.

Pada Selasa kemarin, Donald Trump yang didampingi PM Israel Benjamin Netanyahu, menggambarkan rencananya yang telah lama tertunda untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina, sebagai "win-win solution" untuk kedua belah pihak.

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]

Advertising
Advertising

Presiden AS mengatakan kesepakatan yang diusulkannya akan memastikan pembentukan solusi dua negara, menjanjikan warga Palestina memiliki negara mereka sendiri dengan ibu kota baru di Abu Dis, sebuah kota di luar Yerusalem. Trump juga mengatakan Yerusalem akan menjadi ibu kota yang tidak terbagi dari Israel. Palestina ingin Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang diduduki menjadi bagian dari negara masa depan.

Para pemimpin Palestina, yang tidak hadir selama pengumuman dan telah menolak proposal tersebut bahkan sebelum diumumkan, mengecam rencana tersebut sebagai "Deklarasi Balfour baru" yang sangat menguntungkan Israel dan akan menolak mereka sebagai negara merdeka.

OKI menyatakan di Twitter pada hari Minggu bahwa pertemuan komite eksekutif terbuka pada tingkat menteri luar negeri akan membahas posisi organisasi setelah pemerintah AS mengumumkan rencana perdamaiannya.

Dengan negara-negara anggota dari empat benua, OKI adalah organisasi antarpemerintah terbesar kedua di dunia setelah PBB, dengan populasi kolektif mencapai lebih dari 1,8 miliar.

Mayoritas negara-negara anggotanya adalah negara-negara mayoritas Muslim, sementara yang lain memiliki populasi Muslim yang signifikan, termasuk beberapa negara Afrika dan Amerika Selatan. Sementara 22 anggota Liga Arab juga merupakan bagian dari OKI, organisasi ini memiliki beberapa negara anggota non-Arab yang signifikan, termasuk Turki, Indonesia, Iran dan Pakistan. OKI juga memiliki lima anggota pengamat, termasuk Rusia dan Thailand.

Menyusul pengumuman rencana Trump, kementerian luar negeri Arab Saudi menyatakan penghargaan atas upaya Trump dan dukungan untuk negosiasi perdamaian langsung di bawah naungan Washington, sementara media pemerintah melaporkan bahwa Raja Salman telah memanggil Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk meyakinkan dia tentang komitmen tak tergoyahkan Arab Saudi untuk cita-cita Palestina.

Pengumuman rencana Trump mendapat tanggapan beragam dari negara-negara Arab.

Para pengamat mengatakan reaksi itu merupakan indikasi perpecahan di antara negara-negara Arab dan ketidakmampuan mereka untuk memprioritaskan penderitaan rakyat Palestina atas agenda ekonomi domestik dan perhitungan politik sehubungan dengan pemerintahan Trump.

Berita terkait

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

14 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

14 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

18 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

20 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

21 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

1 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

1 hari lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

1 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya