Mengenal Kaukus Iowa, Tahap Pertama Pemilu Amerika 2020

Senin, 3 Februari 2020 18:17 WIB

Senator Partai Demokrat, Bernie Sanders, (kiri) dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Boingboing

TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan menuju Pemilu Amerika 2020 telah dimulai. Hal itu ditandai dengan akan digelarnya kaukus Partai Demokrat di Iowa untuk melihat siapa kandidat Presiden Amerika yang pantas melawan petahana, Donald Trump, pada bulan November 2020 nanti.

Kaukus di Iowa memang tidak serta merta langsung menjadi acuan final untuk menentukan siapa kandidat final dari Demokrat nantinya. Kaukus di Iowa hanyalah sebagian dari proses panjang nominasi kandidat dari Demokrat. Meski begitu, kemenangan di Iowa tetaplah penting sebagai momentum ke proses nominasi berikutnya.

"Hasil dari kaukus pertama akan memiliki efek panjang, memberi gambaran bagaimana proses nominasi ke depannya," sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin, 3 Februari 2020.

Sistem kaukus berbeda dengan voting biasa di mana penduduk (simpatisan Demokrat) akan memilih di balik bilik suara. Sebaliknya, kaukus bersifat terbuka dan diawali dengan pertemuan di balai warga. Selanjutnya, di balai tersebut, warga Iowa akan saling berdiskusi, saling membujuk untuk menentukan siapa kandidat dari Demokrat yang pantas didukung. Berikut cara sistem kaukus bekerja:

1. Pertemuan di Balai Warga
Kaukus dimulai dengan warga berkumpul di balai yang telah ditentukan. Di sana, warga harus melakukan registrasi ulang untuk memastikan bahwa mereka ada di kubu Demokrat. Hasil registrasi ulang akan menentukan berapa warga yang berperan menentukan hasil kaukus di suatu balai.

2. Membentuk "Geng".
Begitu Kaukus dimulai, warga dibebaskan untuk berjalan ke sana ke mari, melihat siapa saja nama kandidat yang banyak diperbincangkan. Dalam proses ini, warga-warga berpengaruh umumnya akan berperan besar menentukan peta kandidat yang dijagokan warga.

Proses ini hampir seperti membentuk geng pertemanan. Warga-warga yang merasa satu pilhan akan menyatu menjadi satu kelompok tersendiri. Jika ada warga-warga yang tidak bisa atau belum bisa menentukan pilihannya, mereka akan dipisahkan menjadi satu kelompok tersendiri juga.

3. Berebut Swing Voter.
Tahap selanjutnya adalah ajang rebutan. Tiap kelompok akan menugaskan satu perwakilan untuk membujuk para warga yang belum menentukan pilihan. Dengan begitu, tidak akan ada suara yang abstain.

4. Penghitungan Suara
Setelah semua swing voter bergabung dengan kelompok yang tersedia, panitia pelaksana akan melakukan penghitungan suara. Suara dihitung dari jumlah orang per kelompok.

Jika ada kelompok yang gagal mengumpulkan 15 persen dari total warga yang mengikuti kaukus, maka kelompok itu harus dibubarkan. Selanjutnya, anggota-anggota kelompok itu harus bergabung dengan kelompok yang tersisa.

5. Keputusan Akhir
Susunan kelompok yang tersisa menjadi penentu siapa kandidat yang akan didukung penduduk Iowa untuk Pemilu Amerika. Selanjutnya, 41 delegasi yang dimiliki Iowa akan dibagikan merata sesuai prosentase besaran tiap kelompok.

REUTERS | ISTMAN MP

Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

4 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

8 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

9 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

9 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

19 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

20 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

20 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya