Korban Meninggal Virus Corona Wuhan Lampaui Wabah SARS

Senin, 3 Februari 2020 18:00 WIB

Seorang petugas medis menangani pasien yang diduga terinfeksi virus corona di Zhongnan Hospital of Wuhan University, Wuhan, Cina, Jumat 24 Januari 2020. FOTO/ANTARA/HO-Xinhua/Xiongqi/mii/aa

TEMPO.CO, Jakarta - Korban meninggal virus Corona Wuhan melampaui jumlah korban virus corona SARS yang merebak pada 2002-2003 di Cina daratan.

Tetapi secara nasional, jumlah orang yang telah pulih telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, menunjukkan bahwa tingkat kematian virus relatif rendah.

Komisi Kesehatan Nasional Cina melaporkan pada Ahad, ada 475 pemulihan dan 361 kematian di Cina. Sementara ada satu kematian di Filipina dan merupakan kematian pertama virus Corona di luar Cina daratan. Selama wabah SARS, 349 orang meninggal di Cina daratan, dikutip dari New York Times, 3 Februari 2020.

Jumlah total kasus di Cina daratan mencapai 17.205 pada Minggu malam, meningkat lebih dari 2.800 pada hari sebelumnya, atau hampir 20%.

Wabah SARS pada 2003 menginfeksi 5.327 orang di Cina daratan, dengan 349 kematian, menurut CNN.

Advertising
Advertising

Kematian pertama dari virus di luar Cina dikonfirmasi selama akhir pekan. Pejabat kesehatan Filipina mengatakan bahwa seorang pria Cina berusia 44 tahun meninggal pada Sabtu setelah terbang ke negara itu dari Wuhan.

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang mewabah pada tahun 2003 disebabkan oleh jenis virus yang berbeda dibanding coronavirus (SARS-CoV)

Sejauh ini, lebih dari 175 kasus telah dilaporkan di luar Cina, yang sebagian besar dari mereka pernah berkunjung ke Cina terutama Wuhan, di lebih dari 25 negara dan wilayah di seluruh dunia. Banyak negara mulai menutup perbatasan mereka untuk pengunjung dari Cina, dengan maskapai besar membatalkan penerbangan ke dan dari negara tersebut.

Dikutip dari New York Times, para ahli kesehatan mengatakan mereka terdorong oleh peningkatan jumlah pemulihan yang terus-menerus dan menganggapnya sebagai bukti bahwa perawatan yang dilakukan telah efektif dan menunjukkan bahwa virus itu tidak sama mematikannya dengan SARS.

Cina pertama kali mengumumkan wabah pneumonia misterius di kota Wuhan pada 31 Desember. Sudah 12 hari sejak pihak berwenang mulai mengisolasi kota itu dan sebagian besar provinsi Hubei di sekitarnya, pada 23 Januari 2020.

Menurut South China Morning Post, pasar saham Cina merosot hampir 9 persen setelah pembukaan kembali pada hari Senin di tengah wabah virus Corona, di mana Benchmark Shanghai Composite Index dibuka turun 8,73 persen.

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Waspada Disease X, Lebih Berbahaya dari Covid-19?

25 Januari 2024

Waspada Disease X, Lebih Berbahaya dari Covid-19?

Para pakar di WHO menyebut Disease X berpotensi menjadi pandemi baru. Tingkat fatalitasnya diklaim lebih mematikan dibanding Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

2 Oktober 2023

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

Selandia Baru bersiap menghadapi Pemilu. PM Selandia Baru yang akan kembali mencalonkan diri, terserang Covid.

Baca Selengkapnya