Virus Corona, Gereja di Hong Kong Adakan Ibadah Minggu Online

Minggu, 2 Februari 2020 12:33 WIB

Gereja Katedral Anglikan St John di Hong Kong.

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah lembaga gereja di Hong Kong menyelenggarakan ibadah minggu secara online lewat siaran langsung di media sosial seperti Facebook untuk mencegah penularan virus Corona. Biasanya umat berkumpul di gereja untuk menyelenggarakan ibadah setiap hari Minggu.

Gereja Kingdom Family Church di Kwun Tong dan Yan Fook yang berkantor pusat di Cheung Sha Wan telah menutup gereja mereka sehingga ibadah hari Minggu diselenggarakan secara online.

"Ini merupakan pengaturan yang bertanggung jawab karena penyakit ini lebih menular daripada sindrom pernafasan akut yang parah. Dan menghadiri kebaktian Minggu bukan tentang bangunan atau tempat itu sendiri, tetapi tentang hubungan rohani dan persaudaraan," kata Louisa Ma, pemimpin senior Gereja Kingdom Family sebagaimana dilaporkan South China Morning Post, 2 Februri 2020.

Tak hanya kebaktian Minggu yang diselenggarakan secara online, menurut Louisa Ma, kebaktian harian di gereja juga secara online dengan mengadakan siaran langsung di Facebook dari rumah masing-masing pemimpin gereja.

Gereja Yan Fook meminta sebanyak 10 ribu jemaatnya untuk tidak datang ke gereja yang tersebar di East Kowloon, Ma on Shan dan Yuen Long pada hari Sabtu dan Minggu. Gereja akan mengadakan kebaktian via siaran radio di situs gereja yang direkam lebih dahulu sebelum kebaktian.

Advertising
Advertising

Namun ada juga gereja yang membuka pintunya bagi umat untuk mengadakan ibadah minggu. Seperti International Christian Assembly, gereja yang berlokasi di North Point. Hanya saja mereka yang kurang sehat disarankan beristirahat di rumah dan mereka yang baru-baru ini berkunjung ke Cina untuk melakukan karantina atas kesadaran diri sendiri selama 14 hari.

Pendeta senior gereja tersebut, Edmound Teo menjelaskan, umat yang berjumlah 3 ribu orang diberi dua pilihan, beribadah ke gereja atau menyaksikan ibadah secara online .

"Kami telah menyediakan pelayanan siaran langsung selama dua hingga tiga tahun karena orang-orang tidak selalu dapat datang ke gereja karena mereka bepergian, dan terjadi tiga badai yang menghantam Hong Kong dalam periode yang pendek," kata Teo, seraya menambahkan demonstrasi besar-besaran kelompok anti-pemerintah Hong Kong juga menjadi alasan untuk melakukan ibadah secara online.

Gereja Katolik di Hong Kong mengatakan misa yang diadakan setiap hari Minggu berlangsung seperti biasa di saat Hong Kong menghadapi virus Corona, meskipun sejumlah gereja membatalkan kegiatan di luar misa.\. Misalnya di gerega Our Lady of the Rosary membatalkan perayaan hari Imlek yang dijadwalkan setelah misa minggu pagi hari ini, 2 Februari 2020.

Di Gereja St Andrew di Tsim Sha Tsui membatalkan misa Minggu pagi ini dan mendesak umatnya untuk membersihkan tangan mereka dan mengenakan masker untuk mencegah penularan akibat wabah virus Corona.

Menurut laporan resmi Hong Kong tahun 2016, jumlah umat Katolik berkisar 380 ribu orang untuk 52 paroki dan sekitar 480 ribu umat Kristen Protestan untuk sekitar 1,480 kongregasi.

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

52 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

53 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

58 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

TikTok Menguji Fitur Sub , Memperluas Keunggulan Siaran Langsung

16 Februari 2024

TikTok Menguji Fitur Sub , Memperluas Keunggulan Siaran Langsung

TikTok menguji fitur baru Sub Space yang memungkinkan pembuat konten TikTok Live bisa berinteraksi dengan pelanggan atau subscriber mereka

Baca Selengkapnya

KPU RI Klaim Empat Kali Debat Capres-Cawapres di Televisi Ditonton Sekitar 394 Juta Warga

3 Februari 2024

KPU RI Klaim Empat Kali Debat Capres-Cawapres di Televisi Ditonton Sekitar 394 Juta Warga

Menurut KPU RI per debat capres atau cawapres masyarakat yang menyaksikan melalui siaran televisi rata-rata 94 juta.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya