TEMPO.CO, Hong Kong – Pemerintah Hong Kong menyatakan kondisi darurat setelah merebaknya virus Corona di Cina, yang berbatasan langsung.
Ini terjadi setelah empat dari lima orang yang dinyatakan positif terkena virus Corona ini datang lewat jalur terminal kereta api cepat, yang menghubungkan Hong Kong dengan Cina.
“Hari ini saya menaikkan level respon ke tingkat darurat,” kata Carrie Lam, kepala eksekutif Hong Kong, seperti dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 25 Januari 2020.
Otoritas Cina mengatakan 41 orang tewas akibat terinfeksi virus Corona di sana dengan sekitar 1200 orang terinfeksi dan menjalani perawatan.
Virus ini diduga menyebar dari pasar hewan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, pada Desember 2020.
Pemerintah Cina telah mengisolasi Kota Wuhan dan 14 kota lainnya yang berdekatan untuk menghambat penyebaran virus itu. Pemerintah juga sedang membangun sebuah rumah sakit khusus untuk menangani para pasien.
Lam menggelar pertemuan soal ini dengan para pejabat kesehatan pada Sabtu pagi setelah kembali dari pertemuan puncak ekonomi dunia di Davos, Swiss.
Dia mengatakan sekolah dan universitas yang sedang libur Tahun Baru Imlek akan tetap tutup hingga 17 Februari.
Semua penumpang yang tiba di Hong Kong dari Cina bakal diminta menandatangani formulir pernyataan kesehatan. Pemerintah meniadakan acara pesta tahun baru Imlek dan maraton, yang akan digelar bulan depan.
“Kita belum melihat penyebaran infeksi ini secara serius di Hong Kong tapi kita mengambil langkah serius dan berharap lebih dulu dibandingkan penyebarannya,” kata Lam soal penanganan virus Corona ini.