Korban Meninggal Virus Corona Bertambah Menjadi 259 Orang

Sabtu, 1 Februari 2020 11:00 WIB

Aktivitas petugas medis saat menangani pasien virus Corona di rumah sakit di Wuhan, Cina, 25 Januari 2020. THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus dan korban meninggal virus Corona bertambah puluhan orang dalam waktu singkat setelah sehari sebelumnya dilaporkan 213 korban meninggal.

Laporan terbaru Komisi Kesehatan Nasional Cina pada Sabtu 1 Februari 2020, 11.791 kasus telah dikonfirmasi di 31 provinsi, kotamadya, dan wilayah otonomi seluruh Cina pada Jumat, dengan 11.943 kasus di seluruh dunia. Adapun korban meninggal tercatat berjumlah 259 orang di seluruh dunia, di mana seluruh kematian terjadi di Cina daratan, dikutip dari South China Morning Post, 1 Februari 2020.

Pihak berwenang di pusat wabah virus Corona di Provinsi Hubei melaporkan 45 kematian baru akibat penyakit itu dan 1.347 kasus baru yang dikonfirmasi pada hari Sabtu. Keduanya merupakan rekor harian tertinggi.

Dari kematian yang baru dilaporkan di Hubei, 33 ada di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei dan pusat transit utama Cina, tempat kasus pertama coronavirus diidentifikasi, menurut data yang diterbitkan oleh Komisi Kesehatan Hubei.

Petugas kepolisian berjaga-jaga di pos pemeriksaan Jembatan Sungai Jiujiang Yangtze yang melintasi dari provinsi Hubei di Jiujiang, provinsi Jiangxi, Cina, 31 Januari 2020. Kendaraan bermotor dilarang melintasi jembatan ini karena semakin menyebarnya wabah virus corona. REUTERS/Thomas Peter

Advertising
Advertising

Sementara para peneliti Hong Kong memperkirakan 75.815 orang di Wuhan, Cina, kemungkinan terinfeksi virus Corona baru pada 25 Januari.

Dikutip dari CNN, Gabriel Leung, salah satu penulis studi yang diterbitkan Jumat dalam jurnal medis The Lancet, mengatakan perkiraan itu bisa jauh lebih tinggi daripada jumlah kasus yang dikonfirmasi karena tidak semua orang yang terinfeksi memerlukan atau mencari perhatian medis.

Leung, yang adalah ketua kedokteran kesehatan masyarakat di Hong Kong University dan penulis lain memperingatkan, "yang mengingat kurangnya garis waktu yang kuat dan terperinci dari catatan jumlah orang yang diyakini terinfeksi, kemungkinan teringeksi, dan kasus yang dikonfirmasi dan kontak dekat, ukuran sebenarnya epidemi dan potensi pandemi masih belum jelas."

Ketika pemerintah Cina berjuang untuk mengatasi wabah ini, penularannya telah menyebar ke semua 31 provinsi daratan, kotamadya dan daerah otonom, serta menyebar setidaknya 22 negara lainnya.

120 orang lebih di luar China telah didiagnosis dengan virus Corona yang mematikan. Sebagai respons pengendalian virus Corona, otoritas imigrasi di banyak negara mengambil langkah-langkah untuk mengekang masuknya individu yang datang dari Cina.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

13 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

14 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

18 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

21 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya