Geger Penyanderaan Puluhan Anak di Ruang Basement

Sabtu, 1 Februari 2020 06:00 WIB

Pesta ulang tahun berubah menjadi horor saat pria bersenjata menyandera 23 anak di ruang basement selama 9 jam di sebuah desa di India. Sumber: Reuters / ANI/rt.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah perayaan ulang tahun berubah menjadi mimpi buruk, ketika seorang terdakwa pembunuhan di India, Subhash Batham, melakukan penyanderaan pada selusin anak-anak.

Dalam aksi penyanderaan ini, dia adu argumentasi dengan aparat kepolisian, Batham bahkan melepaskan tembakan ke beberapa petugas dan melemparkan bom molotof pada mereka yang berdiri di sekitar area penyanderaan.

Batham adalah seorang terdakwa kasus pembunuhan yang dibebaskan dengan jaminan di sebuah desa di Uttar Pradesh, India. Pada Kamis sore, 30 Januari 2020, dia menjamu lebih dari 20 anak-anak setempat - berusia antara 6 bulan dan 15 tahun untuk merayakan ulang tahun putrinya. Namun yang terjadi, anak-anak itu tidak kunjung pulang ke rumah hingga orang tua mereka datang mencari.

"Ketika para orang tua menggedor pintu, Batham mulai membentak mereka dan melepaskan tembakan," kata Kepala Kepolisan Daerah, Tribhuwan Singh.

Advertising
Advertising

Aksi penyanderaan itu berlangsung hingga larut malam, di mana anak-anak ditahan di ruang bawah tanah rumah Batham. Dua orang di area penculikan menderita luka setelah Batham melempari mereka dengan batu. Batham juga melemparkan "bom mentah" kepada mereka yang berkumpul di luar rumah, meskipun tidak jelas apakah bom itu meledak.

Penduduk setempat mengatakan kepada Times of India bahwa Batham tampaknya sangat mabuk. Sedangkan kepolisian menyebutnya sakit jiwa.

Pada satu titik kebuntuan, Batham mengajukan sejumlah tuntutan untuk pembebasan anak-anak, yaitu meminta untuk berbicara dengan pejabat politikus Partai BJP setempat. Dia mengaku ingin menyampaikan uneg-uneg tentang kondisi kehidupannya dan keuntungan yang diperoleh pemerintah, tetapi ketika anggota parlemen itu tiba, Batham malah melepaskan tembakan hingga membuatnya ketakutan.

Dibutuhkan tim komando anti-terorisme dan beberapa petugas kepolisian dalam mengatasi kebuntuan selama 9 jam untuk akhirnya berakhir dalam serangan gaya SWAT yang membuat Batham ditembak mati. Tidak ada orang lain yang terluka dalam operasi itu dan semua anak-anak yang disandera, serta istri Batham, dievakuasi ke tempat yang aman. Tembolok senjata dan amunisi yang cukup besar dilaporkan ditemukan di dalam rumah Batham.

Namun, setelah anak-anak yang disandera dibebaskan, istri Batham malah dikeroyok habis-habisan oleh penduduk desa dan orang tua dari anak-anak yang disandera. Beberapa orang bahkan ada yang menggunakan batu. Dia meninggal di rumah sakit karena luka yang dideritanya beberapa jam setelah pengeroyokan.

Foto dan video operasi penyelamatan atas peristiwa ini beredar di media sosial pada Kamis malam, 30 Januari 2020, setelah krisis penyanderaan berkepanjangan. Selain kasus pembunuhan, Batham, 38 tahun, juga diduga terlibat dalam empat kasus kriminal lainnya, salah satunya perampokan bersenjata.

Galuh Kurnia Ramadhani | rt.com

Berita terkait

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

22 jam lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

3 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya