Trump Sebut Masjid Al Aqsa dengan Masjid Al Aqua Saat Pidato

Jumat, 31 Januari 2020 10:00 WIB

Kegembiraan masyarakat Palestina saat merayakan pelepasan semua alat pengaman di pintu masuk masjid oleh Israel di Yerusalem, 27 Juli 2017. Warga Palestina sudah bisa kembali beribadah di masjid Al-Aqsa untuk pertama kalinya setelah hampir dua minggu konflik dengan Israel yang membatasi akses masuk.. REUTERS/Muammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donlad Trump salah menyebut Masjid Al Aqsa dengan "Masjid Al Aqua" saat ia mengungkapkan Perjanjian Abad ini dengan telepromter menampilkan naskah pidato untuknya.

Pengguna Twitter bereaksi dengan serangan meme setelah potongan video yang menampilkan pidato Trump pada Selasa kemarin beredar, dikutip dari Alaraby.co.uk, 31 Januari 2020.

Juga dikenal sebagai Kubah Batu, Masjid Al Aqsa adalah salah satu situs yang paling diperebutkan dalam konflik Israel-Palestina. Terletak di jantung kota tua Yerusalem, masjid ini dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam.

Namun masjid ini juga terletak di apa yang dikenal sebagai Temple Mount, yang dianggap sebagai situs paling suci bagi Yudaisme sebagai lokasi Kuil Kedua yang bersejarah.

Advertising
Advertising

Masjid ini dikelola oleh wakaf Yordania tetapi pasukan keamanan Israel mempertahankan kontrol atas akses ke situs tersebut, dengan pembatasan ketat pada warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang dikepung Israel.

Statusnya yang penting membuatnya menjadi bahan bakar bagi kekerasan selama konflik, dengan organisasi ekstremis Israel yang merencanakan untuk meledakkan masjid pada 1980-an dan kunjungan kontroversial pemimpin oposisi Ariel Sharon ke kompleks yang memprovokasi Intifada Kedua pada 2000.

"Bekerja bersama Raja Yordania Jordan, Israel akan memastikan bahwa status quo Gunung Bait dipertahankan di bawah rencana perdamaian, menjamin bahwa semua Muslim yang ingin mengunjungi secara damai dan berdoa di Masjid Al-Aqua akan dapat melakukannya," Kata Trump pada hari Selasa.

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]

Perjanjian perdamaian Timur Tengah untuk Palestina dan Israel yang didengungkan Trump sebagai "Kesepakatan Abad ini" dianggap sebagai lebih menguntungkan Israel dibanding Palestina. Menurut New York Times, rencana Trump setebal 181 halaman itu mengusulkan Tepi Barat yang penuh dengan potongan-potongan kecil wilayah Israel yang berisi permukiman Yahudi, diberikan kepada Israel. Bagi Palestina, itu berarti menyerahkan klaim atas sejumlah besar tanah Tepi Barat termasuk tempat-tempat di mana Israel telah membangun permukiman ilegal selama setengah abad terakhir dan daerah-daerah strategis di sepanjang perbatasan Yordania.

Rencana Trump juga membayangkan ibu kota Palestina di "Yerusalem timur," di tepi luar kota di luar batas keamanan Israel, sambil menjamin kedaulatan Israel atas seluruh Yerusalem.

Tapi Netanyahu kemudian mengklarifikasi bahwa ibu kota Palestina yang diusulkan akan berada di Abu Dis, sebuah desa Palestina di pinggiran kota suci.

Selain memberikan klaim sepihak atas Yerusalem dan sebagian Tepi Barat Palestina, Trump juga mengizinkan Israel mencaplok Lembah Yordan dan semua permukiman Yahudi di Tepi Barat yang telah lama ingin dijajah Israel.

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

7 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

12 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

13 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

15 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

16 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

18 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

19 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

21 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya