Trump Tahan Bantuan ke Ukraina, Pengacara: Kepentingan Publik

Kamis, 30 Januari 2020 13:45 WIB

Ekspresi Presiden AS Donald Trump, saat melakukan kampanye di Battle Creek, Michigan, 19 Desember 2019. DPR AS mengesahkan pasal pemakzulan Trump dengan tuduhan menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan kongres terkait isu Ukraina. REUTERS/Leah Millis

TEMPO.CO, Jakarta - Di sidang pemakzulan, tim hukum kembali menjustifikasi langkah Presiden Amerika Donald Trump menahan bantuan militer ke Ukraina agar mereka memata-matai Joe Biden. Menurut mereka, tidak ada yang salah dari langkah tersebut karena Trump melakukannya untuk kepentingan publik.

"Jika Presiden melakukan sesuatu yang ia rasa akan membantunya untuk terpilih lagi atas nama kepentingan publik, maka hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk melengserkannya," ujar pengacara Trump, Alan Dershowitz, pada sesi tanya jawab sidang pemakzulan yang berlangsung pada hari Rabu waktu Amerika Serikat kemarin, 29 Januari 2020.

Alan tidak hanya mengatakan bahwa apa yang dilakukan Trump adalah demi kepentingan publik. Di sesi tanya jawab, Ia juga mengatakan bahwa apa yang dilakukan Trump tidak melanggar hukum dan memaksa Trump untuk mundur hanya akan membawa petaka ke Amerika.

"Keputusan (pemakzulan Trump) itu akan menjadi masalah yang mengancam kita di kemudian hari. Pemakzulan Trump juga akan memecah belah Amerika," ujar Dershowitz.

Pembelaan Dershowitz mengjutkan pihak Demokrat yang terus mendorong pemakzulan Trump. Salah satu senator Demokrat, Mazie Hirono, menyebut pembelaan kubu Trump sebagai sesuatu yang mengerikan. "Jawaban tersebut adalah salah hal paling menyeramkan yang pernah saya dengar," ujar Hirono.

Terlepas masuk akal atau tidaknya pembelaan Dershowitz, sesi tanya jawab pada sidang pemakzulan Trump berhasil mengembalikan momentum ke kubu Republikan. Pada awalnya, sejumlah senator Republikan ragu untuk mendukung Trump mengingat mantan penasehat keamanan nasional, John Bolton, membenarkan dakwaan yang dibuat kubu Demokrat perihal Trump menyalahgunakan kekuasaannya. Namun, dalam sesi tanya jawab, tim hukum Trump kembali menyakinkan bahwa tak ada yang salah dari langkah presiden.

Adapun penentuan nasib Trump sebagai Presiden Amerika akan ditentukan pada Jumat nanti. Apabila kubu Demokrat solid dan berhasil membujuk empat senator Republikan untuk mendukung pemanggilan John Bolton sebagai saksi, maka sidang akan berlanjut. Namun, jika Republikan solid dan tidak ada satupun yang mendukung pemanggilan saksi, maka Trump diyakini akan bertahan sebagai Presiden AS hingga Pemilu pada November nanti.

REUTERS | WASHINGTON POST | ISTMAN MP

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

6 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

9 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

12 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

14 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

16 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

17 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya