Thailand Pindai Semua Pengunjung Asal Cina Terkait Virus Corona

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 29 Januari 2020 10:31 WIB

Penumpang memakai topeng saat mereka berjalan melewati mesin pemindai yang memantau suhu orang-orang setelah menyebarnya virus Corona di Cina, di Bandara Internasional Bandaranaike di Katunayake, Sri Lanka, 24 Januari 2020. Virus Corona berasal dari kota Wuhan di Hubei pada bulan Desember. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Bangkok - Otoritas Thailand mengumumkan rencana untuk memeriksa semua pengunjung dari China pada Selasa 28 Januari. Ini dilakukan untuk memeriksa gejala infeksi virus Corona.

Sementara itu otoritas kesehatan mengkonfirmasi ada enam infeksi baru diantara pengunjung. Sehingga, jumlahnya sekarang mencapai 14 pasien.

Sementara itu, otoritas turis Thailand mengatakan jumlah turis China yang datang ke diperkirakan turun 2 juta menjadi 9 juta tahun ini karena meledaknya wabah virus Corona di Cina.

"Warga Thailand juga disarankan menghindari perjalanan yang tidak penting ke China," begitu dilansir Channel News Asia pada Selasa, 28 Januari 2020.

Sekretaris Tetap Kementerian Kesehatan, Sukhum Kanchanapimai, mengatakan ini lewat konferensi pers.

Advertising
Advertising

Korban tewas dari wabah virus Corona ini sekarang berjumlah 106, meskipun belum ada korban jiwa di luar Cina.

Thailand memiliki jumlah kasus terbesar kedua di luar China, meskipun jauh lebih rendah dari jumlah orang yang terinfeksi di Cina yaitu 4.515.

Lima dari pasien baru di Thailand berusia antara 6 dan 70. Wakil Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Kesehatan, Tanarak Plipat, mengatakan mereka datang dari Provinsi Hubei China, dan berasal dari keluarga yang sama. Pasien keenam berasal dari Provinsi Chongqing di Cina.

Tanarak mengatakan satu penumpang dari antara keluarga tujuh orang yang bepergian bersama dibawa ke rumah sakit setelah menunjukkan gejala pada saat kedatangan.

Empat anggota keluarga lainnya dikarantina setelah menunjukkan gejala setelah pemantauan.

"Sekarang kami akan memperluas pemeriksaan ke semua orang China yang datang dan menyiapkan peralatan untuk memindai 100%," kata Sukhum.

Thailand sebelumnya telah melakukan pemindaian terhadap penumpang yang datang dari Kota Wuhan di Cina, yang pusat penyebarannya.

Pariwisata terkena dampak keras dari larangan otoritas Cina terhadap semua kegiatan tur kelompok. Ini karena turis asal Cina merupakan sumber pengunjung terbesar Thailand.

Berkurangnya perjalanan dari Tiongkok akibat merebaknya virus Corona ini dapat mengakibatkan hilangnya pendapatan pariwisata sebesar 50 miliar baht atau lebih dari Rp20 triliun rupiah seperti diprediksi kementerian pariwisata.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

13 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

17 jam lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

18 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

18 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

22 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya