Cegah Virus Corona, Hong Kong Larang Pengunjung dari Hubei

Senin, 27 Januari 2020 10:00 WIB

Petugas memeriksa suhu badan sejumlah penerbangan dari Busan, Korea Selatan, setibanya di Bandara Hong Kong, Cina, 5 Juni 2015. Middle East respiratory syndrome (MERS) merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus. Virus tersebut pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada tahun 2012. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Hong Kong melarang pengunjung dari Provinsi Hubei, Cina daratan, yang menjadi tempat asal-usul virus Corona, mulai Senin untuk menghentikan penyebaran virus ke Hong Kong.

Namun, pemerintah Hong Kong mengatakan larangan itu tidak berlaku untuk penduduk Hong Kong, dikutip dari Reuters, 27 Januari 2020.

Langkah itu dilakukan di tengah-tengah meningkatnya seruan kepada pihak berwenang untuk memperketat atau menutup perbatasan dengan Cina daratan ketika kota itu melaporkan tiga kasus infeksi yang dikonfirmasi, sehingga totalnya menjadi delapan kasus, menurut South China Morning Post.

Pasien-pasien baru termasuk seorang warga Hong Kong yang diizinkan meninggalkan rumah sakit umum setelah mengunjungi dokter karena gigitan anjing, dan meskipun mengatakan kepada staf dia telah ke Wuhan.

Kasus-kasus baru lainnya yakni suami dari seorang perempuan Cina daratan berusia 62 tahun, yang merupakan pasien ketiga yang dikonfirmasi di Hong Kong, dan seorang perempuan Hong Kong yang baru-baru ini mengunjungi rumah sakit Wuhan.

Advertising
Advertising

Petugas berjaga di depan gerbang Disneyland Hong Kong yang ditutup akibat penyebaran virus Corona di Cina, 26 Januari 2020. REUTERS/James Pomfret

Konfirmasi infeksi terjadi ketika serikat pekerja medis meminta pemerintah untuk menutup perbatasan dengan Cina daratan, sehari setelah Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam Cheng Yuet-ngor menyatakan wabah itu sebagai keadaan darurat dan meluncurkan serangkaian langkah-langkah untuk mencegah lebih lanjut infeksi.

Gubernur Hubei, Wang Xiaodong, mengatakan pada hari Minggu bahwa ia bertanggung jawab atas wabah tersebut. Dia menggambarkan situasinya sangat parah dan mengatakan pasokan medis masih terbatas.

Hingga kini ada 2.510 kasus virus Corona dengan 2.454 kasus ditemukan di Cina daratan. Sementara total 80 kematian semuanya terjadi di Cina daratan.

Bandara di seluruh dunia telah meningkatkan penyaringan penumpang dari Cina, meskipun beberapa pejabat kesehatan dan pakar mempertanyakan keefektifan upaya ini untuk mengendalikan virus Corona.


GALUH KURNIA RAMADHANI | REUTERS | SOUTH CHINA MORNING POST

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

5 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

14 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

17 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

17 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

18 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya