Perayaan Tahun Baru Imlek Beijing Sepi karena Virus Corona

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 26 Januari 2020 13:01 WIB

Suasana loket Ditan Park yang ditutup saat perayaan tahun baru Imlek di Beijing, Cina, 25 Januari 2020. Pemerintah setempat membatalkan acara perayaan Imlek akibat penyebaran virus Corona di Cina. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

TEMPO.CO, Beijing – Seorang perempuan terlihat berdoa seorang diri di depan pintu gerbang kuil Lama Temple yang tertutup di Beijing, Cina, pada Sabtu, 25 Januari 2020 di tengah merebaknya virus Corona.

Perempuan ini sedang berdoa sambil merayakan Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada hari itu.

Kuil Budha dari Tibet ini biasanya ramai oleh pengunjung, yang bisa mencapai 80 ribu orang pada tahun baru seperti pada tahun lalu. Para pengunjung biasanya terlihat mengantre untuk memberikan sesajen guna mendapatkan keberuntungan.

“Namun, merebaknya virus Corona membuat pemerintah Cina menutup sejumlah lokasi publik dan membatalkan acara besar untuk mencegah penyebaran penyakit ini, yang telah menewaskan 41 orang,” begitu dilansir Channel News Asia pada 25 Januari 2020.

Otoritas Cina juga menghentikan layanan bus jarak jauh untuk menghentikan penyebaran virus itu.

Advertising
Advertising

“Sejumlah petugas keamanan Cina terlihat berjaga di sekitar Lama Temple dan mengusir warga yang berdiam terlalu lama di sana,” begitu dilansir Channel News Asia.

Ada pemberitahuan merah di depan gerbang yang tertutup berisi pernyataan kuil tutup hingga ada pengumuman lebih lanjut. Ini bertujuan untuk menjaga kesehatan dari masyarakat dan para biksu Budha.

“Rasanya tidak seperti Tahun baru Imlek,” kata seorang perempuan berusia 21 tahun, yang menyebut namanya Li.

Li mengaku berencana berdoa di kuil itu saat kemudian menyadari kuil tutup.

Otoritas Cina juga menutup destinasi turis Ming Tombs, dan Yinshan Pagoda. Beijing Ditan dan Longtan Temple Fair juga tutup.

Provinsi Hubei, yang menjadi lokasi penyebaran epidemik ini juga mengalami isolasi dan mengenai sekitar 56 juta warga.

“Saat kami berangkat dari rumah, kondisi penyebaran virus belum begitu berbahaya,” kata seorang perempuan yang tiba di Beijing dari Guandong selatan sebelum penutupan dilakukan.

“Saya merasa khawatir tapi khawatir berlebihan juga tidak perlu jadi dihadapi saja,” kata dia.

Dua petugas berjaga di pintu masuk Forbidden City yang ditutup di Beijing, Cina, 25 Januari 2020. Tak hanya membatalkan perayaan Imlek, pemerintah Cina juga menutup sejumlah tempat wisata akibat virus Corona yang tengah menghantui tersebut. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Namun, kondisi berbeda terlihat di distrik belanja di Houhai Lake dekat Beijing. Toko suvenir dan restoran masih beroperasi seperti biasa pada hari pertama Tahun Baru Imlek.

Jalanan dipenuhi oleh lampion merah dan bendera Cina. Toko-toko masih berjualan makanan ringan seperti tahu bau atau stinky tofu dan buah berlapis gula.

Secara terpisah, Presiden Cina, Xi Jinping, telah memimpin rapat politbiro pada Sabtu kemarin. Dia memerintahkan koordinasi penanganan penyebaran virus Corona.

“Nyawa merupakan hal sangat penting. Ketika terjadi epidemi, perintah harus dikeluarkan. Merupakan tanggung jawab kita untuk mencegah dan mengontrolnya,” kata Xi Jinping dalam pertemuan itu seperti dilansir CNBC soal penanganan virus Corona di Cina.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

12 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

22 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya