Unjuk Rasa di Irak Menuntut Perombakan Sistem Politik
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 26 Januari 2020 17:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Irak pada Sabtu, 25 Januari 2020, diselimuti ketegangan saat demonstran menuntut adanya reformasi dan perombakan besar-besaran dalam sistem politik negara. Unjuk rasa dilakukan oleh demonstran anti-pemerintah di jantung kota Baghdad, Tahrir Square.
Dikutip dari aljazeera.com, aparat keamanan Irak merangsek demonstran di Baghdad Tahrir Square dan mulai membuka kembali jalanan yang sebelumnya ditutup oleh para pengunjuk rasa. Sedangkan di Khilani square, pada Sabtu siang waktu setempat, aparat keamanan menembakkan gas air mata dan peluru. Khilani square terletak beberapa meter dari Tharir Square.
Menurut beberapa saksi mata dan petugas medis, saat terjadi bentrok - aparat kepolisian melepaskan tembakan ke tenda-tenda demonstran yang ada di dekat jembatan Sinak. Tembakan ini membuat asap tebal di angkasa.
Para demonstran lalu berusaha menguasai Khilani Square setelah Tahrir Square dipadati ribuan demonstran, yang juga mendirikan tenda-tenda. Mereka yang berunjuk rasa bertekad tidak akan angkat kaki hingga tuntutan mereka dipenuhi.
“Saya baru tiba di Tahrir Square bersama teman-teman dan semua orang mengatakan pada kami agar pulang karena situasi semakin berbahaya. Namun kami tidak akan meninggalkan Tahrir Square karena ini milik kami. Suara peluru hanya akan memberikan kekuatan pada kami,” kata Qamar Imad, 17 tahun.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa demonstran di Tahrir Square. Namun petugas medis menyebut ada beberapa demonstran yang mengalami luka-luka. Sedangkan laporan Kementerian Kesehatan menyebut ada dua orang tewas dalam unjuk rasa di Kota Nasriyeh, Provinsi Dhi Qar, Irak.