Trump Persilahkan Senat Tentukan Perlu Tidaknya Pemanggilan Saksi

Rabu, 22 Januari 2020 19:38 WIB

Ekspresi Presiden AS Donald Trump, saat melakukan kampanye di Battle Creek, Michigan, 19 Desember 2019. DPR AS mengesahkan pasal pemakzulan Trump dengan tuduhan menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan kongres terkait isu Ukraina. REUTERS/Leah Millis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya menanggapi gagalnya upaya Demokrat memperoleh saksi dan data di sidang pemakzulan dirinya. Berbeda dengan sikap Republikan yang menghalangi langkah Demokrat, Trump mengaku tidak akan mempermasalahkan jika Demokrat diperbolehkan memanggil saksi ke sidang.

"Itu terserah Senat," ujar Trump dari acara World Economic Forum di Davos, Swiss, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu, 22 Januari 2020.

Di hari pertama sidang pemakzulan Trump di Senat, Selasa waktu AS, kubu Demokrat mengajukan 11 amandemen yang pada intinya memperbolehkan mereka untuk menggali lebih dalam bukti-bukti terkait upaya Trump memata-matai Joe Biden. Sebagaimana telah diberitakan, upaya pemakzulan Trump bermula dari klaim anggota parlemen Demokrat bahwa mereka mempunyai bukti Trump menekan Ukraina untuk memata-matai Biden, kandidat rival Trump di Pemilu 2020 nanti.

Beberapa permintaan Demokrat adalah mulai dari mengajukan permohonan memanggil saksi dari gedung putih hingga meminta dokumen-dokumen sensitif terkait hubungan Trump dan Ukraina. Nah, salah satu saksi kunci yang diincar oleh Demokrat adalah John Bolton, penasehat keamanan AS (National Security Adviser).

Demokrat menyakini Bolton tahu banyak soal operasi Trump untuk mendapatkan informasi soal Biden via Ukraina. Beberapa waktu lalu, Bolton siap memberikan keterangan apabila dipanggil oleh Senat, namun Republik menghalangi langkah ini di Senat. Dalam voting soal permohonan Demokrat, Demokrat kalah suara 47-53. Demokrat kemudian menuduh Republikan sengaja ingin membuat sidang cepat usai tanpa ada fakta terungkap.

Trump mengatakan, jika ia diperbolehkan memilih, ia akan memilih apa yang Demokrat mau yaitu mengizinkan pemanggilan saksi. Ia menginginkan proses yang lebih panjang. Namun, kata ia, tentu Senat lebih paham situasinya karena keamanan nasional juga menjadi bahan pertimbangan.

"Saya akan pilih rute (sidang) yang lebih panjang," ujar Trump. Trump menambahkan, ia akan terus memantau perkembangan sidang di Senat.

REUTERS

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

15 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

24 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

27 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

31 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

31 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya