Cina Percepat Produksi Rudal Nuklir, Sasar Daratan Amerika

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 22 Januari 2020 10:31 WIB

Cina telah melakukan uji coba senjata nuklirnya pertama kali pada 1964, yang mengagetkan banyak badan intelejensi Barat. Tiongkok memperoleh pengetahuan nuklirnya dari Soviet, tetapi kemudian berhenti setelah pemisahan Sino-Soviet. Tiongkok dipercaya untuk memiliki sekitar 130 hulu ledak nuklir. strategic-affairs.com

TEMPO.CO, Beijing – Militer Cina terus mengembangkan kemampuan teknologi rudal nuklir untuk bisa menyerang Amerika Serikat.

Militer sedang mempercepat pembangunan kapal selam paling canggih, yang mampu meluncurkan rudal nuklir untuk menyasar wilayah Amerika Serikat.

Dua sumber dari militer Cina bercerita angkatan laut telah menguji coba rudal nuklir JL – 3 atau Julang, yang berarti Rudal Gelombang Besar.

Rudal nuklir ini bakal dipasangkan dengan kapal selam nuklir generasi terbaru.

“Rudal itu telah diluncurkan dari Teluk Bohai di Laut Kuning pada bulan lalu dengan hulu ledak mendarat di Gurun Gobi di Xinjiang,” begitu dilansir South China Morning Post pada Sabtu, 4 Januari 2020.

Advertising
Advertising

Tes terbaru ini menggunakan kapal selam nuklir Tipe 094 menurut seorang sumber. Ini berbeda dengan tiga uji coba pertama yang menggunakan kapal selam Tipe 032.

Namun belakangan, para perencana strategis militer Cina memutuskan untuk memasang rudal canggih itu dengan kapal selam terbaru yaitu Tipe 096. Proses ini membutuhkan waktu dua tahun.

Uji coba rudal JL-3 pertama kali dilaporkan oleh Washington Times pada Desember 2019. Sumber informasinya berasal dari pejabat di Pentagon, yang mengatakan rudal diluncurkan menjelang Natal atau pada 22 Desember 2019.

Aktivitas militer Cina ini terpantau oleh satelit AS dan alat deteksi intelijen lainnya.

Pengamat militer mengatakan tes rudal nuklir Cina ini merupakan respon terhadap langkah dari Presiden AS, Donald Trump, untuk menarget Cina, Rusia, dan Korea Utara, dalam strategi pencegahannya.

“Proses konstruksi kapal selam nuklir Tipe 096 belum selesai. Untuk percepatan pengembangan penuh rudal nuklir JL-3, uji coba rudal dan pembangunan kapal selam dilakukan secara terpisah,” kata salah satu sumber militer.

Menurut sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan ini,”Secara teori, rudal nuklir JL-3 mampu menjangkau 10 ribu kilometer. Ini memenuhi target awal menembak wilayah AS dengan meluncurkan rudal itu dari daratan dekat pantai di Cina,” kata sumber tadi.

Secara terpisah, Reuters melansir, pemerintah AS ingin Cina ikut serta dalam pembicaraan senjata nuklir bersama Rusia. Ini karena senjata nuklir Cina diprediksi bakal bertambah dua kali lipat dalam sepuluh tahun mendatang. Rusia setuju melibatkan Cina meski tidak ingin memaksa negara itu ikut dalam proses pembicaraan. Beijing selama ini menolak ikut dalam perjanjian nuklir dengan AS karena beralasan senjata nuklirnya masih sedikit tidak seimbang dengan AS dan Rusia.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

6 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

15 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

19 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

19 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

20 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya