Amerika Desak Cina Ikut Perjanjian Nuklir Bersama Rusia

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 22 Januari 2020 10:13 WIB

Sebuah kapal selam bertenaga nuklir dari Armada Laut Utara Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Cina bersiap untuk menyelam ke laut.[CNN]

TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat mendesak Cina untuk ikut dalam pembicaraan nuklir trilateral dengan Rusia.

AS menilai kerahasiaan Cina yang diduga menumpuk senjata nuklir menjadi ancaman tersendiri terhadap stabilitas strategis global.

“Kami pikir karena stok senjata nuklir Cina bakal bertambah dua kali lipat dalam sepuluh tahun ke depan, ini saatnya untuk ikut dalam pembicaraan trilateral,” kata Robert Wood, duta besar perlucutan senjata nuklir AS, kepada media seperti dilansir Reuters pada Selasa, 21 Januari 2020.

AS telah membicarakan soal ini dengan Rusia pada pekan lalu dan bakal melanjutkannya. “Kita tidak bisa terus menunggu,” kata dia.

Presiden AS, Donald Trump, mengatakan pada pekan lalu bahwa dia telah membicarakan kesepakatan nuklir baru untuk membatasi pengembangan senjata nuklir dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Advertising
Advertising

Dia berharap Cina bisa ikut terlibat dalam kesepakatan besar tiga negara pemilik senjata nuklir ini. Namun, pemerintah Cina menolak ikut serta sejauh ini.

Saat Wood ditanya bagaimana caranya agar Cina ikut serta dalam perjanjian nuklir ini, dia berharap Rusia bisa membantu.

“Semoga lewat pengaruh pihak lain selain AS, mereka (Cina) akan mau ikut. Kami pikir ini penting untuk keamanan global,” kata dia.

Pada pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan negaranya siap untuk pembicaraan tiga pihak. Tapi, Rusia tidak akan memaksa Cina untuk mengubah posisinya saat ini.

Sebelum ini, otoritas Cina mengatakan negaranya memiliki level terendah senjata nuklir untuk kepentingan nasional. Ini tidak sebanding dengan senjata nuklir yang dimiliki Rusia dan AS.

Secara terpisah, media South China Morning Post melansir militer Cina mempercepat pembangunan kapal selam bersenjata nuklir baru.

Kapal selam ini dirancang mampu membawa rudal berhulu ledak nuklir yang mampu menyasar AS. Kapal selam itu berkode JL-3 atau Julang atau Rudal Gelombang Besar. Ini akan dipasangkan ke kapal selam canggih generasi terbaru. Rudal canggih ini sudah pernah diluncurkan dari Teluk Bohai di Laut Kuning pada Desember 2019 dan mendarat di Gurun Gobi di Xinjiang.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

14 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

16 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya