Unjuk Rasa di Rusia Menolak Usulan Perubahan Konstitusi

Senin, 20 Januari 2020 13:35 WIB

Lebih dari seribu orang melakukan aksi protes di Moskow mengkritik langkah Presiden Putin yang mengajukan proposal perubahan konstitusi. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari seribu orang pada Minggu, 19 Januari 2020 berunjuk rasa di jantung Kota Moskow, Rusia. Seorang kritikus Kremlin (Pemerintah Rusia) menyebut aksi turun ke jalan ini sebagai bentuk protes terhadap perombakan konstitusi oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, namun banyak demonstran memilih menyuarakan masalah-masalah lain dalam aksi protes itu.

Yulia Galyamina, anggota dewan kota Moskow, telah mendesak masyarakat untuk turun ke jalan dan menyuarakan penolakan mereka atas proposal perubahan konstitusi yang diajukan Presiden Putin. Namun banyak dari pengunjuk rasa tidak mengindahkan seruannya, jumlah demonstran pun lebih sedikit daripada demonstran protes oposisi yang terjadi pada musim panas lalu, dimana puncak unjuk rasa diikuti oleh sekitar 60 ribu orang.

Galyamina, dalam aksi protesnya membawa salinan konstitusi Rusia yang katanya terancam oleh reformasi Putin.

“Putin pergi!” teriak Galyamina, yang diikuti demonstran.

Lebih dari seribu orang melakukan aksi protes di Moskow mengkritik langkah Presiden Putin yang mengajukan proposal perubahan konstitusi. Sumber: Reuters

Advertising
Advertising

Protes hari Minggu tersebut juga dihadiri oleh berbagai kelompok dengan tuntutan politik yang berbeda, termasuk anti-fasis, aktivis hak-hak perempuan, kelompok kiri dan mahasiswa yang berarti komponen protes anti-Putin terdilusi.

Usulan reformasi yang diajukan Presiden Putin, juga memicu pengunduran diri Perdana Menteri dan beberapa pejabat pemerintahan pada pekan lalu. Pengajuan proposal perubahan konstitusi yang disorongkan Putin secara luas dipandang memberi ruang pada Putin untuk memperluas cakar kekuasaannya begitu ia meninggalkan kursi kepresidenan pada 2024.

Perubahan konstitusi yang digagas Putin dikhawatirkan akan menciptakan pusat-pusat kekuatan baru di luar sistem kepresidenan. Sedangkan para kritikus mengatakan nantinya Putin bisa menarik tali dari balik layar lewat perubahan konstitusi ini.

Sebelumnya pada Sabtu lalu, beberapa orang Rusia bergantian mengadakan piket di luar gedung administrasi kepresidenan untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka dengan reformasi konstitusi Putin. Kantor berita TASS juga melaporkan bahwa pihak berwenang di Moskow telah mengesahkan protes yang di setujui hingga 10 ribu orang terhadap reformasi Putin.

Galuh Kurnia Ramadhani | reuters.com

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

13 jam lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

15 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

16 jam lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

2 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya