Taliban Mau Gencatan Senjata Jelang Kesepakatan dengan Amerika

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 19 Januari 2020 13:03 WIB

Pemimpin Taliban Afganistan di kantor pusatnya di Doha Qatar. [EXPRESS TRIBUNE]

TEMPO.CO, Kabul – Kelompok Taliban, yang pernah berkuasa di Afganistan, berupaya mencapai kesepakatan penarikan pasukan Amerika Serikat pada akhir Januari 2020.

Kelompok yang sekarang menjadi gerilyawan ini bersiap mengurangi operasi militernya menyerang pasukan koalisi pimpinan Amerika dan pemerintahan Afganistan menjelang penandatangan kesepakatan ini.

Kepala juru bicara Taliban, Suhai Shaheen mengatakan ini kepada media Dawn dan dikutip Channel News Asia pada 18 Januari 2020.

“Ini menyusul pertemuan Taliban dan Amerika di Doha, Qatar, baru-baru ini,” begitu dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 18 Januari 2020.

Shaheen juga mengatakan,”Kami telah sepakat untuk menurunkan operasi militer menjelang penandatanganan perjanjian damai dengan AS.”

Advertising
Advertising

Shaheen mengaku optimistis perjanjian perdamaian dengan Amerika bisa tercapai pada akhir bulan ini. Dia juga mengatakan pengurangan serangan militer itu juga akan berlaku terhadap target pasukan pemerintah Afganistan.

Washington telah meminta Taliban untuk mengurangi serangannya sebagai syarat dimulainya negosiasi formal kedua pihak.

Kesepakatan kedua pihak menyangkut penarikan pasukan AS dari Afganistan dengan imbalan jaminan keamanan setelah pertempuran sengit selama dua dekade.

Taliban dan AS telah bernegosiasi selama beberapa tahun dan nyaris berujung pengumuman gencatan senjata pada September 2019.

Namun, Presiden AS, Donald Trump, membatalkannya dengan alasan serangan Taliban.

Pembicaraan sempat berlangsung lagi dpada Desember di Doha, Qatar, namun kembali terhenti pasca serangan militer dekat markas militer AS di Bagram.

Reuters melansir Trump juga sempat berencana mengundang sejumlah petinggi Taliban ke Kamp David untuk perjanjian perdamaian. Namun, menteri Pertahanan AS saat itu menolaknya sehingga pertemuan itu batal. Menhan AS, James Mattis, lalu diminta mengundurkan diri.

Hubungan AS dengan Taliban memanas setelah kelompok tradisional agama ini melindungi Osama Bin Laden, yang dituding Washington bertanggung jawab atas serangan ke dua menara kembar WTC.

Meski telah berdialog dengan Amerika, Taliban enggan berdiskusi dengan pemerintahan Afganistan saat ini, yang dianggapnya tidak memiliki legitimasi.

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

4 jam lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

2 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

2 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

3 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

Timnas Jepang U-23 mengalahkan tuan rumah, Qatar, pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 lewat perpanjangan waktu.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Qatar vs Jepang di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

4 hari lalu

Preview Timnas U-23 Qatar vs Jepang di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Qatar vs Jepang akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hammad pada Kamis, 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Track Record Timnas Indonesia Vs Korea Selatan, Tim Negeri Ginseng Masih Superior

4 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Track Record Timnas Indonesia Vs Korea Selatan, Tim Negeri Ginseng Masih Superior

Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut track record pertemuan kedua tim Asia ini.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

4 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya