Jurnalis Menang Gugatan atas Gaji Tak Setara, Begini Reaksi BBC

Senin, 13 Januari 2020 06:01 WIB

Jurnalis BBC Samira Ahmed memenangkan gugatan atas pembayaran gaji yang tidak adil antara karyawan pria dan wanita di BBC. [DAILY MAIL]

TEMPO.CO, Jakarta - BBC terpaksa membayar kepada sejumlah karyawannya uang lebih dari 3 juta pound sterling atau setara Rp 53,9 miliar agar tidak membawa media Inggris itu ke pengadilan lantaran pembayaran gaji yang tidak adil antara pria dan wanita.

Pembayaran ini dilakukan setelah jurnalis BBC Samira Ahmed, 51 tahun, memenangkan gugatannya terhadap BBC di pengadilan lantaran ketidakadilan mengenai besaran gaji yang dia terima.

Shamira yang saat itu menjadi host dalam program Newswatch sejak tahun 2012 hanya digaji sebesar 440 pound sterling untuk setiap tayangan selama 15 menit.

Sementara rekan kerjanya Jeremy Vine, 54. yang bekerja untuk program Points of View antara tahun 2008 hingga 2018, dibayar 3 ribu pound sterling per episode.

Shamira membawa ketidakadilan pembayaran gaji oleh BBC ke pengadilan. Menurutnya, BBC memberlakukan ketidakadilan pembayaran gaji antara karyawan perempuan dan karyawan pria. Karyawan perempuan dibayar lebih kecil dibandingkan karyawan pria.

Advertising
Advertising

Gugatan Shamira dimenangkan oleh hakim Harjit Grewal secara keseluruhan.

"Kewalahan. Terima kasih atas kata-kata yang baik," kata Shamira menanggapi kemenangannya melawan BBC sebagaimana dilaporkan Daily Mail, 11 Januari 2020.

Kemenangan Shamira menginspirasi banyak karyawan untuk menuntut keadilan dalam pembayaran gaji atau honor.

BBC saat ini belum memutuskan apakah akan membayar kompensasi kepada sekitar 50 karyawannya atau akan menghadapi 70 kasus hukum lainnya di pengadilan.

Shamira menyatakan kemenangan dirinya di pengadilan juga karena dukungan serikat pekerja dan rekan kerjanya yang mendukung kesetaraan dalam pembayaran gaji antara perempuan dan pria.

BBC berkilah pembayaran gaji tidak setara karena kedua presenter melakukan pekerjaan yang serupa. Alasannya program yang dibawakan Shamira relatif kurang terkenal dibandingkan Points of View.

BBC membantah pembayaran gaji terhadap Shamira lebih kecil karena dia perempuan. Namun BBC menyatakan akan melakukan perubahan signifikan sesuai putusan pengadilan dan akan bekerja sama dengan Shamira Ahmed secara positif tentang kesetaraan gaji antara perempuan dan pria.

Berita terkait

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

2 hari lalu

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih. Berapa gaji dan tunjangan Gibran?

Baca Selengkapnya

KPK Limpahkan Berkas Perkara Hakim Agung Gazalba Saleh ke Pengadilan

3 hari lalu

KPK Limpahkan Berkas Perkara Hakim Agung Gazalba Saleh ke Pengadilan

KPK melimpahkan berkas perkara Hakim Agung Gazalba Saleh yang terlibat dugaan gratifikasi dan TPPU ke Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

3 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

3 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

3 hari lalu

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.

Baca Selengkapnya

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

11 hari lalu

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan

Baca Selengkapnya

Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

15 hari lalu

Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

15 hari lalu

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

16 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

18 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya