Pesawat Ukraine International Airlines Jatuh, Boeing Disorot Lagi
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 9 Januari 2020 10:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas penerbangan Iran memulai penyelidikan atas jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan PS 752. Burung besi itu jatuh pada Rabu pagi, 8 Januari 2020 dan menewaskan 176 penumpang di dalamnya.
Ukraine International Airlines PS 752 adalah pesawat jenis jet Boeing 737-800 yang baru berusia tiga tahun. Burung besi ini jatuh tak lama setelah lepas landas dari bandara internasional Teheran Rabu pagi menuju Ibu Kota Kiev, Ukraina.
Kantor berita Iran ISNA mewartakan terjadi beberapa jenis kerusakan mesin. Namun para pejabat Ukraina mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan penyebabnya. Kedutaan Ukraina di Iran pun menarik kembali pernyataan yang menghubungkan kecelakaan itu dengan kerusakan mesin.
Jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines PS 752 tipe Boeing 737-800 membuat Boeing kembali menjadi sorotan. Sebelumnya Boeing 737 Max, mendapatkan begitu banyak perhatian sejak dua kecelakaan fatal yang melibatkan jenis pesawat itu.
Boeing 737-800 atau yang dikenal sebagai 737 Next Generation atau NG, memiliki masalah tersendiri. Boeing telah mengirimkan sekitar 6.700 pesawat jet ini ke maskapai di seluruh dunia.
Sebelumnya pada April 2018, mesin pesawat pada penerbangan Southwest Airlines (LUV) tiba-tiba menghantam bagian samping tubuh pesawat dan menghancurkan jendela tepat setelah bilah kipas pecah. Kabin tertekan dan naasnyaa perempuan yang duduk di sebelah jendela tewas.
Pada November 2019, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat merekomendasikan agar Boeing mendesain ulang penutup luar mesin pesawat untuk mencegahnya terbang ke arah pesawat jika bilah kipas pecah pada penerbangan berikutnya. Dikatakan pula semua pesawat seri Boeing 737-NG harus dilengkapi dengan perbaikan apa pun yang muncul pada Boeing.
Pada November Boeing mengatakan bahwa pihaknya sedang mengerjakan perbaikan untuk penutup jet, tetapi 737 NG memiliki masalah lain. Retakan telah ditemukan pada penyangga struktural yang menahan sayap agar tetap tempatnya. Beberapa telah mendapat larangan untuk terbang. Tetapi FAA telah memerintahkan inspeksi, dimana sebagian besar 737 NG dapat melakukan penerbangan.
Saham Boeing (BA) sempat menurun sebanyak 1 persen setelah kabar jatuhnya beberapa pesawat, beruntungnya saham mampu bertahan dari beberapa kerugian sebelumnya.
Pada Rabu, 8 Januari 2020, Boeing mengeluarkan pernyataan belasungkawa atas kecelakaan terbaru yang dialami oleh maskapai asal Ukraina itu.
"Ini adalah peristiwa yang tragis dan kami menyatakan belasungkawa yang tulus untuk para kru dan penumpang yang menjadi korban, serta keluarga mereka yang harus merasakan kehilangan. Kami berhubungan dengan pelanggan maskapai kami dan kami bersedia membantu mereka di masa sulit ini. Kami siap membantu dengan cara apa pun yang diperlukan," kata pewakilan dari Boeing.
Penyelidikan kasus jatuhnya pesawat ini akan menjadi lebih sulit mengingat tempat kecelakaan itu terjadi berada tepat di luar Teheran, dimana saat ini sedang terjadi ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat.
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran telah meningkat setelah serangan AS yang menewaskan Kepala Pasukan khusus Quds Garda Revolusi Iran Qasem Soleimani pada 3 Januari 2020. Iran menembakkan rudal Selasa malam, 7 Januari 2020 ke dua pangkalan militer Irak di mana personil militer Amerika berada. Laporan awal menunjukkan tidak ada korban jiwa dari serangan itu, yang terjadi hanya beberapa jam sebelum pesawat jatuh.
edition.cnn.com | Galuh Kurnia Ramadhani