Amerika dan Iran di Ambang Perang, Situs Wajib Militer AS Jebol

Senin, 6 Januari 2020 06:30 WIB

Tentara AS dan tentara Irak menaiki helikopter Super Stallion Korps Marinir CH-53 selama latihan muatan statis untuk mempersiapkan misi mendatang di Camp Ramadi, Irak, 15 November 2009.[Daily Sabah]

TEMPO.CO, Jakarta - Situs web pendaftaran wajib militer Amerika Serikat, Selective Service System, jebol di tengah isu Perang Dunia III setelah AS membunuh Komandan Garda Revolusi Iran Jenderal Qassem Soleimani.

Jebolnya situs web terjadi beberapa jam setelah pengumuman bahwa Komandan Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani, terbunuh oleh serangan udara AS yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump. Tagar #WorldWarIII atau Perang Dunia III adalah salah satu tren teratas di Twitter, Jumat, menurut laporan CNN, dikutip 6 Januari 2020.

Insiden ini menyebabkan ancaman pembalasan dari pemerintah Iran dan meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran. Ini memicu kekhawatiran di media sosial tentang perang antara kedua negara dan kemungkinan wajib militer lain di AS.

"Karena penyebaran informasi yang salah, situs web kami mengalami volume lalu lintas yang tinggi saat ini," tulis Selective Service System di Twitter. "Jika Anda mencoba mendaftar atau memverifikasi pendaftaran, silakan periksa kembali hari ini karena kami sedang berusaha menyelesaikan masalah ini. Kami menghargai kesabaran Anda."

Advertising
Advertising

Belum diketahui apakah situs web sudah kembali digunakan. Situs bisa dibuka ketika dikunjungi Tempo pada 6 Januari pukul 5.30 WIB. Tetapi sejauh ini belum ada pemberitahuan resmi dari Selective Service System.

Faktanya, wajib militer Amerika berakhir pada tahun 1973 dan militer berubah menjadi pasukan yang semuanya sukarelawan. Saat ini, semua pria berusia 18 hingga 25 tahun diharuskan oleh hukum untuk memberikan informasi pribadi dasar ke Selective Service System. Dan bagi yang tidak mengisi data pribadi adalah ilegal.

"Selective Service System menjalankan layanan seperti biasa. Jika keadaan darurat nasional memerlukan wajib militer, Kongres dan Presiden perlu meloloskan undang-undang resmi untuk mengesahkan rancangan," tulis lembaga itu.

Tidak mustahil wajib militer diberlakukan meski kemungkinannya masih jauh. Tetapi dengan kematian Jenderal Soleimani, potensi perang Amerika Serikat dengan Iran semakin menguat.

Dikutip dari TIME, Soleimani, 62 tahun, memimpin Pasukan Quds, cabang Garda Revolusi Iran yang bertanggung jawab untuk operasi di luar negeri, mulai dari sabotase dan serangan teror hingga memasok milisi yang beroperasi sebagai pasukan pengganti Iran.

Mayor Jenderal Qassem Soleimani diketahui melapor dan mendapat perintah langsung dari dan kepada Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, menurut Sky News.

Berdasarkan fakta ini, Perang Dunia III tak terelakan dan tergantung pada seberapa jauh respons Iran. Tetapi para pemimpin Iran telah menyerukan balas dendam dengan perang Jihad atas kematian Qassem Soleimani.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Jang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family

2 hari lalu

Jang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family

Drama terbaru Jang Ki Yong setelah wamil The Atypical Family akan tayang Sabtu-Minggu mulai 4 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

2 hari lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Album Solo RM BTS, Wajib Militer hingga Lukisan Yun Hyong-keun

4 hari lalu

Album Solo RM BTS, Wajib Militer hingga Lukisan Yun Hyong-keun

RM BTS akan meluncurkan album solo kedua

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

4 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

5 hari lalu

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

Keputusan petinju Muhammad Ali tolak wajib militer berbuntut panjang. Pada 29 April 1967, gelar tinju kelas berat dunia dan lisensi tinjunya dicopot.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

6 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya