TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan orang di Irak berkabung atas kematian pemimpin pasukan elit Iran, Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassem Soleimani dan pemimpin milisi pro-Iran, Abu Mahdi al-Muhandis.

Mereka memenuhi jalan-jalan di Baghdad, ibukota Iran pada hari Sabtu, 4 Desember 2019.

Hanya beberapa jam berselang, sejumlah roket dilontarkan ke arah kota Baghdad di antaranya jatuh di zona hijau dekat Kedutaan Amerika Serikat. Satu roket lainnya jatuh sekitar 500 meter dari istana As=Salam tempat tinggal presiden Irak Barham Salih di kota Jadriya.

Dua roket Katyusha ditembakkan ke pangkalan udara Balad yang menjadi markas pasukan AS.

Aparat militer Irak memastikan tidak ada korban jiwa.

Mereka yang berkabung meneriakkan kata-kata Amerika Mati, Israel Mati. dan tuntutan untuk membalas kematian kedua pemimpin itu.

"Ini serangan yang sangat menyakitkan, tapi itu tidak mengguncang kami," kata Mohammed Fadl, seorang warga yang ikut berkabung dengan mengenakan pakaian hitam. Mereka mengibarkan bendera merah sebagai simbol balas dendam.

Jasad Soleiman akan dibawa ke Iran dan akan diadakan upacara pemakaman hingga Senin depan dna kemudian jasadnya dimakamkan di tempat kelahirannya di Kerman.

Upacara berkabung atas kematian orang paling berkuasa di Garda Revolusi Iran itu, juga diadakan kelompok milisi pro Iran di Lebanon, Hizbullah dan Hamas, faksi Palestina yang menguasai Jalur Gaza.