Eks Menteri Vietnam Divonis Penjara Seumur Hidup, Kenapa?

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Minggu, 29 Desember 2019 12:02 WIB

Bekas menteri Komunikasi Vietnam dijatuhi hukuman seumur hidup karena menerima suap sekitar Rp44.6 miliar. Vietnam Daily

TEMPO.CO, Hanoi - Seorang bekas menteri Komunikasi di Vietnam dijatuhi hukuman seumur hidup karena menerima uang suap bernilai puluhan miliar.

Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberantas korupsi terutama di kalangan pejabat.

Nguyen Bac Son dijatuhi hukuman ini bersama mantan deputinya Truong Minh Tuan karena menerima uang suap US$3.2 juta atau sekitar Rp44.6 miliar.

Suap ini diterima pada 2015 terkait izin pembelian sebuah perusahaan televisi oleh perusahaan telekomunikasi negara Mobifone. Nilai kerugian dari transaksi ini US$300 juta atau sekitar Rp4.2 triliun.

Proses persidangan berjalan selama dua pekan bagi kedua pejabat ini, yang pernah menjadi anggota dari Partai Komunis Vietnam yang berkuasa, seperti dilansir media setempat Tuoi Tre.

Advertising
Advertising

Son menjabat sebagai menteri Komunikasi pada 2011 – 2016 dan mendapat hukuman penjara seumur hidup.

Sedangkan Tuan, yang menjabat sebagai deputi lalu menteri Komunikasi menggantikan Son hingga diberhentikan pada Juli 2019 mendapat hukuman 14 tahun penjara.

“Perilaku keduanya menimbulkan opini buruk di masyarakat dan menyebabkan kerugian besar bagi negara,” begitu dilansir media Vietnam Tuoi Tre.

Meskipun transaksi pembelian stasiun televisi itu ini tidak pernah terjadi, pengadilan menetapkan negara dirugikan sekitar US$300 juta.

Kedua pejabat, seperti dilansir Channel News Asia, mengaku bersalah atas tindakannya. Son mengaku bersalah dan meminta keringanan hukuman. Sedangkan Tuan mengaku merasa malu dengan tindakan dan kesalahannya.

Jaksa penuntut sempat berencana mengajukan tuntutan hukuman mati kepada Son. Namun, Son mengembalikan uang suap itu sehingga mendapat keringanan tuntutan.

Kedua pejabat ini mendapat uang suap dari Pham Nhat Vu, yang merupakan direktur dari stasiun televisi Audio Visual Global. Vu dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Sedangkan 11 orang terdakwa lainnya dijatuhi hukuman penjara antara dua hingga 23 tahun.

Vu memiliki saudara lelaki bernama Pham Nhat Vuong, yang merupakan orang terkaya di Vietnam. Dia memiliki konglomerasi dari mulai resor wisata, pertanian, sekolah, pusat perbelanjaan dan perusahaan mobil.

Vietnam mulai melakukan transisi ke pola pemerintahan garis keras ultra konservatif sejak 2016. Sejak itu, pemerintah mulai melakukan kampanye anti-korupsi yang berhasil menangkap dan menghukum belasan pejabat senior, bankir dan pengusaha.

Vietnam merupakan salah satu negara di Asia dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi. Namun, negara ini mengalami masalah korupsi dan menempati peringkat 117 dari 180 negara dalam indeks korupsi.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

2 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

2 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

2 hari lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

2 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

3 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

3 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya