Ada Petisi Larang Pertunjukan Kembang Api Sydney, Kenapa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 29 Desember 2019 11:00 WIB

Pesta kembang api menghiasi Pelabuhan Sydney saat perayaan malam Tahun Baru 2019 di Sydney, Australia, 1 Januari 2019. AAP/Brendan Esposito/via REUTERS

TEMPO.CO, Sydney – Sebuah petisi untuk membatalkan pertunjukan terkenal kembang api Malam Tahun Baru Sydney mendapat dukungan 260 ribu orang. Petisi ini meminta dana yang ada digunakan untuk menjinakkan api yang menyebar di negara bagian New South Wales.

Namun, pejabat pemerintah mengatakan pertunjukan tiap akhir tahun itu akan tetap berjalan seperti biasa.

Kota Sydney mengalokasikan sekitar 6.5 juta dolar Australia atau sekitar 65 miliar untuk pertunjukan kembang api akhir tahun ini.

Namun, petisi meminta agar dana itu justru digunakan untuk membantu para pemadam kebakaran dan para petani yang menderita karena lahannya hangus terbakar sejak November 2019.

“Kami memulai persiapan dan perencanaan pertunjukan kembang api ini sejak 15 bulan lalu. Ini artinya mayoritas dana telah digunakan,” begitu pernyataan dari Kota Sydney seperti dilansir Channel News Asia pada Ahad, 29 Desember 2019.

Advertising
Advertising

Juru bicara Kota Sydney mengatakan bisa memahami keprihatinan warga yang menolak pertunjukan kembang api saat krisis kebakaran lahan sedang terjadi. Namun, pembatalan acara ini berdampak kecil bagi komunitas yang terkena kebakaran lahan.

Petisi itu mengatakan pertunjukan besar-besaran kembang api di Pelabuhan Sydney bisa membuat sebagian orang trauma karena sudah ada banyak asap di udara.

Asap berbahaya dari kebakaran lahan di berbagai lokasi di Australia telah menyelimuti Australia dan sejumlah kota besar selama dua bulan terakhir.

Sejumlah kota kecil telah terbakar habis di New South Wales, yang merupakan negara bagian dengan kondisi paling parah akibat kebakaran lahan ini. Delapan orang tewas.

“2019 menjadi tahun bencana bagi Asutralia karena banjir dan kebakaran. Semua negara bagian seharusnya melarang pertunjukan kembang api,” begitu isi pernyataan tadi.

News melansir kebakaran ini terjadi karena musim kering berkepanjangan di Australia. Masalah ini menjadi politis karena pemerintahan PM Scott Morrison justru dinilai kurang memperhatikan perubahan iklim sebagai penyebab kebakaran ini.

Baru-baru ini, Morrison kedapatan berlibur ke Hawaii bersama keluarganya saat warga Australia sedang kewalahan dilanda kebakaran lahan yang meluas. Dia akhirnya mempercepat masa liburan di Hawaii dan meminta maaf.

Berita terkait

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

20 jam lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

21 jam lalu

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

1 hari lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

1 hari lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

1 hari lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

1 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

1 hari lalu

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

Jaringan 3G berkembang sejak 2001 lalu, menjadi awal mula internet dapat diakses lewat telepon genggam.

Baca Selengkapnya

Toko Bahan Bangunan di Depok Terbakar

3 hari lalu

Toko Bahan Bangunan di Depok Terbakar

Toko bahan bangunan di Jalan Cimandiri Raya, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, terbakar.

Baca Selengkapnya

Telin dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

3 hari lalu

Telin dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

Anak perusahaan Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan BW Digital, menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan dan pembangunan bersama Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1.

Baca Selengkapnya