Dua Anggota Senat Amerika Serikat Dilarang Masuk Filipina

Sabtu, 28 Desember 2019 16:30 WIB

Sebuah mobil van kepolisian Filipna yang membawa Senator Filipina Leila De Lima usai menyerahkan diri di Metro Manila, Filipina 24 Februari 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina melarang masuk dua anggota Senat Amerika Serikat ke negara itu. Manila juga akan memperkenalkan pengetatan aturan masuk kepada warga negara Abang Sam yang mau ke Filipina jika Washington memaksakan sanksi terkait penahanan Leila de Lima.

De Lima adalah anggota Senat Filipina yang dikenal sering mengkritik pemerintah Filipina. Dia didakwa pada 2017 melanggar undang-undang narkoba setelah memimpin sebuah investigasi atas dugaan pembunuhan massal dalam operasi perang anti-narkoba yang dilakukan pemerintahan Duterte.

Senator Leila De Lima (kiri) dan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. ABS - CBN

Juru bicara kepresidenan Filipina Salvador Panelo pada Jumat, 27 Desember 2019, mengatakan Presiden Rodrigo Duterte akan memberlakukan persyaratan visa pada warga negara Amerika Serikat jika ada pejabat pemerintah Filipina yang dilarang masuk Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Reuters mewartakan, dua anggota Senat Amerika Serikat yang dilarang masuk Filipina itu adalah Richard Durbin dan Patrick Leahy. Langkah Duterte menolak kehadiran dua anggota Senat itu ke Filipina dilakukan setalah Kongres Amerika Serikat menyetujui sebuah anggaran 2020 yang berisi ketentuan terhadap siapapun yang terlibat dalam penahanan de Lima.

“Kami tidak akan duduk diam jika mereka (Amerika Serikat) terus mengintervensi proses hukum yang kami jalani sebagai sebuah negara yang berdaulat,” kata Panelo.

Menurutnya aturan pembatasan perjalanan terkait penahanan de Lima tidak masuk akal. Sebab de Lima belum di penjara secara sah, namun ditahan sampai menunggu persidangan atas dugaan kejahatannya disidangkan.

Kedutaan besar Filipina di Amerika Serikat dan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat sama-sama menolak berkomentar atas hal ini. David Carle, Juru bicara Leahy mengatakan penahanan de Lima oleh pemerintah Filipina bermuatan politik.

“Ini soal hak-hak warga negara Filipina dan masyarakat di belahan negara manapun untuk bebas mengekspresikan opini mereka, termasuk pandangan yang mungkin mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah yang menggunakan kekuatan berlebihan dan penolakan sebuah proses yang seharusnya,” kata Carle.

Berita terkait

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

3 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

4 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

9 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

16 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

1 hari lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

1 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya