Kaleidoskop 2019: 6 Bulan Hong Kong Diguncang Unjuk Rasa

Sabtu, 28 Desember 2019 15:30 WIB

Polisi anti huru hara berjaga saat pendemo anti-pemerintah menggelar aksi pada Malam Natal di Hong Kong, Cina, 24 Desember 2019. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen lalu-lintas Hong Kong pada Jumat, 27 Desember 2019, memasang pagar besi atau kerangkeng pada beberapa jembatan penyeberangan di sejumlah titik di penjuru Hong Kong. Langkah ini dilakukan untuk mencegah adanya benda yang dilemparkan dari jembatan ke jalan raya yang membentang di bawahnya.

Para pejalan kaki menyebut pemasangan pagar besi itu seperti penjara. Namun bagi pemerintah Hong Kong hal itu demi keamanan menyusul gelombang unjuk rasa di Hong Kong yang belum memperlihatkan tanda-tanda berakhir.

Dikutip dari scmp.com, pemasangan pagar besi di jembatan penyeberangan itu adalah langkah terbaru yang dilakukan pemerintah Hong Kong setelah enam bulan diguncang gelombang unjuk rasa. Aksi protes di Hong Kong pertama kali meletup pada Juni 2019 yang dipicu oleh rancangan undang-undang ekstradisi.

Melalui RUU itu, pelaku kejahatan di Hong Kong bakal menghadapi peradilan di Cina. Masyarakat Hong Kong protes terhadap RUU ini karena khawatir tidak bisa mendapatkan keadilan dan proses hukum yang transparan jika kasusnya di sidang di pengadilan di Cina.

Ada kekhawatiran pula RUU Ekstradisi ini membuka pintu bagi tekanan politik dari pemerintah Cina terhadap pemerintah Hong Kong dan proses peradilan di wilayah bekas koloni Inggris ini. Sedangkan pengacara komersial yang berbasis di Hong Kong menyebut sistem pengadilan di Cina tidak bisa dipercaya untuk memenuhi standar dasar proses hukum yang adil.

Advertising
Advertising

RUU ini sudah dicabut, namun gelombang unjuk rasa di belum berhenti. Mereka yang protes menuntut demokrasi yang lebih luas bagi Hong Kong.

Pendemo anti-pemerintah barisan polisi saat terjadi bentrokan pada Malam Natal di Hong Kong, Cina, 24 Desember 2019. Bentrokan antara demonstran dan polisi mewarnai Malam Natal di Hong Kong. REUTERS/Tyrone Siu

Unjuk rasa beberapa kali berlangsung dengan radikalisme. Pada November 2019, demonstran menggunakan jembatan penyeberangan khusus pejalan kaki dalam upaya untuk melumpuhkan Hong Kong. Mereka menutup rute-rute jalan utama yang menghubungkan Kepulauan Hong Kong dengan Kowloon.

Kampus juga menjadi sasaran demonstran, dimana mereka bersembunyi di sana dari kejaran aparat kepolisian. Beberapa kampus yang menjadi ‘medan pertempuran’ adalah Politeknik Hong Kong dan Universitas Cina di kota Sha Tin. Sebuah jembatan penyeberangan yang menjadi penghubung Kowloon dan wilayah timur New Territories dekat Universitas Cina menjadi medan tempur demonstran radikal dengan aparat kepolisian.

Unjuk rasa sepanjang 2019 diketahui telah menewaskan satu orang, yakni Alex Chow Tsz-lok, 22 tahun, mahasiswa salah satu universitas di Hong Kong. Sedangkan korban luka-luka dalam aksi protes ini belum ada data resminya, namun satu wartawan Indonesia, Veby Mega, harus kehilangan salah satu penglihatannya akibat tertembak peluru karet polisi saat meliput unjuk rasa.

Unjuk rasa menuntut demokrasi yang lebih luas pada Hong Kong dilakukan tanpa kenal waktu. Pada malam Natal bahkan hari raya Natal, protes tetap dilakukan.

Presiden Cina Xi Jinpin memuji Pemimpin Hong Kong Carrie Lam Cheng Yuet-ngor, yang bertahan di tengah gelombang unjuk rasa ini. Aksi protes telah memukul perekonomian Hong Kong, namun belum ada yang bisa menjawab sampai kapan unjuk rasa akan berlangsung. Dikabarkan, para demonstran bahkan akan melakukan aksi protes pada tahun baru.

Berita terkait

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

1 jam lalu

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

Sejak dibuka kembali untuk wisatawan asing, Makau kedatangan 28,2 wisatawan internasional pada 2023.

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

15 jam lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

3 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

4 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

5 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

6 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

6 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

6 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

6 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

7 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya