Kebakaran Membesar di Sydney Australia, Petugas Kewalahan

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Selasa, 17 Desember 2019 16:04 WIB

Relawan RFS dan petugas NSW Fire and Rescue melindungi rumah di Wheelbarrow Ridge Road terkena dampak kebakaran Gunung Gospers dekat Colo Heights di barat daya Sydney, Australia, 19 November 2019. AAP Image/Dean Lewins/via REUTERS

TEMPO.CO, Sydney – Petugas pemadam kebakaran di Australia merasa kewalahan dengan jumlah titik api yang menyebar di negara bagian New South Wales, Australia.

Ada sekitar seratus titik api yang membakar lahan semak dan hutan. Kondisi ini diperkirakan bakal semakin parah pada akhir pekan ini.

“Orang-orang seharusnya tidak berilusi. Kami tidak mampu mengatasi ini kebakaran ini terutama cuaca akan memburuk pada akhir pekan,” kata Rob Rogers, deputi komisioner Layanan Pemadam Kebakaran Daerah NSW, seperti dilansir Channel 9 dan dikutip Reuters pada Selasa, 17 Desember 2019.

Rogers mengatakan,”Warga harus bersiap-siap di kawasan itu untuk mengantisipasi hal yang akan datang.”

Saat ini para petugas pemadam kebakaran berjuang keras memadamkan sekitar 120 titik api yang menyebar di NSW. Ada area sepanjang 60 kilometer di Sydney barat laut yang terus terbakar sejak November.

Advertising
Advertising

Kebakaran ini telah menewaskan enam orang, menghancurkan lebih dari 680 rumah dan melumat sekitar 1.2 juta hektar lahan semak.

Kebakaran juga terjadi di Western Australia meski cuaca dingin berhasil meredam penyebaran api.

Media 9 News melansir kebakaran di New South Wales diperkirakan bakal semakin memburuk. Ada sejumlah titik yang menjadi perhatian yaitu kebakaran besar di area Gospers Mountain, Hawkesbury dan Blue Mountain.

Api yang terus membesar di sekitar Sydney mengancam kota berpenduduk sekitar lima juta orang. Asap dan debu dari kebakaran semak mengepul di kota yang selama ini dikenal sebagai kota berlangit cerah dan pelabuhan berair biru.

Sejak beberapa pekan terakhir, langit di Kota Sydney menjadi oranye dan mengaburkan pandangan mata. Ini memaksa warga ke luar rumah dengan mengenakan masker. Level udara semakin memburuk dan tidak pernah terjadi sebelumnya.

Kebakaran lahan ini sebenarnya kerap terjadi di Australia. Namun, kebakaran lahan belum pernah terjadi separah ini. Para ahli mengatakan kebakaran lahan ini dipicu oleh perubahan iklim, yang membuat lahan semak menjadi sangat kering.

Ini membuat Perdana Menteri Scott Morrison, yang berasal dari Partai Konservatif Australia, menjadi sasaran kritik berbagai pihak.

Warga menilai pemerintah tidak melakukan hal yang besar untuk mengatasi kebakaran lahan, yang terjadi sejak November 2019.

“Ini bisnis seperti biasa. Tidak berhasil. Kita perlu menggelar pertemuan bersama untuk melibatkan semua lembaga,” kata Peter Dunn, bekas komisioner di Otoritas Layanan Darurat Australia.

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

2 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

2 hari lalu

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

4 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

4 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

5 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

5 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

5 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

5 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

6 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

6 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya