Komite Kehakiman DPR AS Sebut Donald Trump Mengkhianati Negara

Selasa, 17 Desember 2019 09:00 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat menghadiri acara penyalaan pohon Natal Nasional di Ellipse di seberang Gedung Putih, Washington, 6 Desember 2019. Tradisi acara ini dimulai sejak 90 tahun oleh Presiden Calvin Coolidge seperti dilansir layanan Taman Nasional. REUTERS/Tom Brenner

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Kehakiman DPR AS menyebut Presiden Donald Trump mengkhianati negara dengan menyalahgunakan jabatannya dalam dalam laporan pemakzulan setebal 658 halaman yang diterbitkan Senin pagi, beberapa hari sebelum pemungutan suara terakhir di DPR.

Laporan tersebut mirip dokumen serupa yang dihasilkan oleh komite untuk pasal pemakzulan Presiden Richard M. Nixon dan Bill Clinton, tidak berisi tuduhan atau bukti baru terhadap Trump.

Tapi dokumen menawarkan peta jalan yang terperinci untuk dua pasal pemakzulan yang disetujui komite, menuduh bahwa Trump menyalahgunakan kekuasaan kepresidenan untuk meminta Ukraina dalam menodai lawan politiknya dan menghalangi saksi untuk bersaksi dan menolak memberikan dokumen kepada Kongres.

Dikutip dari New York Times, 17 Desember 2019, DPR diperkirakan akan memberikan suara pada hari Rabu untuk apakah akan memakzulkan presiden yang sedng menjabat, kemudian diteruskan dengan menggelar persidangan di Senat awal tahun depan yang dapat menyebabkan pemecatan Trump dari kantor kepresidenan.

"Presiden Trump telah menempatkan kepentingan pribadi politiknya di atas keamanan nasional kita, pemilihan umum kita yang bebas dan adil, dan sistem checks and balances kita," tulis laporan itu. "Dia telah terlibat dalam pola pelanggaran yang akan berlanjut jika dibiarkan. Karenanya, Presiden Trump harus dimakzulkan dan dipindahkan dari jabatannya."

Advertising
Advertising

Ketua Komite Kehakiman DPR AS, Jerrold Nadler (kiri tengah), anggota DPR senior Demokrat New York, bersama anggota DPR Republik dari Georgia, Doug Collins (kanan tengah), minggu lalu. [Erin Schaff / The New York Times]

Laporan itu berargumen bahwa DPR harus mendakwa Trump dengan penyalahgunaan kekuasaan karena menahan hampir US$ 400 juta atau Rp 5,6 triliun bantuan keamanan dan janji pertemuan Gedung Putih sampai Ukraina setuju untuk mengumumkan penyelidikan terhadap mantan Wakil Presiden Joseph R. Biden Jr dan campur tangan Pemilu 2016.

"Ketika presiden menuntut pemerintah asing mengumumkan penyelidikan yang menargetkan lawan politik domestiknya, dia merusak pemilihan kita," kata laporan itu. "Bagi para pendiri bangsa, jenis korupsi ini sangat merusak, dan jelas merupakan pemakzulan. Pemilu Amerika seharusnya hanya untuk orang Amerika."

Laporan juga mendesak DPR untuk menyetujui pasal pemakzulan yang menuduh presiden dengan menghalangin penyelidikan Kongres, mengatakan bahwa menghalangi Kongres menjadikan Presiden Trump tidak cocok menjadi pemimpin masyarakat demokratis.

Laporan tersebut mencakup perbedaan pendapat 20 halaman dari Perwakilan Doug Collins dari Georgia, Republikan terkemuka di Komite Kehakiman DPR, yang menuduh Demokrat di panel melakukan proses yang tidak adil dalam upaya partisan untuk memakzulkan Trump dari kantor karena ketidaksukaan mereka terhadap Donald Trump dan kebijakannya.

Laporan oleh komite yang dikontrol Demokrat menolak kritik bahwa penyelidikan pemakzulan tidak adil bagi Donald Trump dan Republikan, dengan alasan bahwa presiden memiliki banyak kesempatan untuk meminta pengacaranya menghadirkan bukti atau memeriksa silang saksi selama penyelidikan pemakzulan.

Berita terkait

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

21 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

2 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

6 hari lalu

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

Bintang film dewasa Stormy Daniels hadir sebagai saksi dalam kasus pidana Donald Trump pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

7 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

7 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

11 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

11 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

16 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya