3 Aksi Mogok Kerja di Eropa Berdampak Fatal
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 11 Desember 2019 21:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Aksi mogok kerja yang terjadi di Prancis telah menimbulkan kekacauan lalu lintas hingga sekolah di liburkan. Mogok kerja yang ditujukan sebagai bentuk protes reformasi sistem pensiun itu berlangsung sejak Kamis, 5 Desember 2019, yang diikuti oleh lebih dari 800 ribu partisipan.
Menginjak hari keenam aksi mogok di penjuru Prancis, jumlah partisipan sudah berkurang hingga separuhnya. Mogok kerja di Prancis telah berdampak lumpuh sebagian sistem transportasi dan kemacetan karena banyak warga menggunakan mobil.
Dalam sebuah survei online pada Senin, 9 Desember 2019, memperlihatkan masyarakat mendukung perlindungan seberapa besar seorang pensiunan mendapatkan uang jaminan hari tua, namun belum banyak di lapangan yang memahami bagaimana mengatasi beban naiknya biaya hidup di Prancis dengan menempatkan uang negara. Solusi dengan mengurangi jumlah uang pensiun telah ditentang masyarakat.
Mogok kerja di Prancis mengingatkan pada sejumlah aksi serupa di belahan dunia lain. Berikut tiga aksi mogok kerja yang berdampak luas:
Mogok kerja pegawai kereta di Inggris
Dikutip dari independent.co.uk, aksi mogok kerja dilakukan para pegawai kereta South Western Railway di Inggris. Unjuk rasa berlangsung sejak 2 Desember 2019 dan sampai dua pekan kemudian masih berlangsung sehingga menjadikan mogok kerja ini terlama dalam sejarah Inggris.
Aksi mogok para pegawai kereta ini telah mendesak beberapa penumpang untuk beralih ke moda transportasi pesawat demi mengejar keperluan mendesak mereka. Mogok kerja ini direncanakan berlangsung sampai akhir tahun.
Mogok kerja ini untuk memprotes PHK aparat keamanan kereta sebagai bagian dari pengurangan pegawai. Padahal aparat keamanan memiliki peran penting dalam menjaga keamanan setiap kereta, penumpang dan keselamatan. Langkah ini juga dikhawatirkan akan mendorong perusahaan melakukan pemangkasan lebih besar lagi
Mogok kerja pegawai operator transportasi di Spanyol
Situs wsws.org pada 4 September 2019 mewartakan para pekerja dari perusahaan BUMN, Renfe corporation, melakukan aksi mogok kerja sebagai bentuk kemarahan atas semakin besarnya kesenjangan dan kondisi kerja yang memburuk.
Renfe corporation adalah perusahaan yang mengoperasikan jasa pengangkutan barang dan penumpang lewat kereta, pilot dari Ryanair dan staf di lapangan untuk Iberia airlines. Aksi mogok kerja ini telah melumpuhkan sistem transportasi di Spanyol sepanjang akhir pekan.
Mogok kerja pegawai rumah sakit di Belanda
Aksi mogok kerja terjadi pada 20 November 2019. Dikutip dari iamexpat.nl, para pegawai rumah sakit menolak melakukan tugas-tugas non-gawat darurat sebagai bentuk protes agar gaji mereka dinaikkan dan jam kerja di kurangi. Aksi protes dilakukan oleh empat serikat pekerja yang kemudian melakukan negosiasi dengan Asosiasi Rumah Sakit Belanda.