Wanita Lajang Cina Pilih Pacaran dengan Kekasih Virtual

Senin, 9 Desember 2019 21:05 WIB

Ilustrasi online dating/ kencan online. Digitaltrends.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kaum wanita lajang di Cina rela menghabiskan uang untuk berkencan dengan pria yang dibayar untuk menjadi teman atau kekasih online.

Layaknya seorang kekasih, mereka berkencan mesra secara online. Mereka tidak pernah bertatap wajah atau saling kenal sebelumnya.

Mereka dipertemukan karena kebutuhan yang saling klop, si wanita butuh teman curhat dan kasih sayang sekalipun virtual, dan si pria membutuhkan uang wanita tersebut. Sebab, pria ini dibayar untuk menjadi kekasih virtual wanita lajang.

Layanan pacar online disediakan oleh aplikasi pesan yang hanya ada di Cina, yaitu WeChat dan situs e-commerce Taobao.

Menurut laporan Asia One, 8 Desember 2019, aplikasi ini menetapkan tarif untuk layanan kencan bagi wanita lajang, mulai dari beberapan yuan untuk setengah jam hingga ribuan yuan untuk lebih dari satu jam.

Advertising
Advertising

Seorang wanita lajang yang berstatus mahasiswa kedokteran di Cina menghabiskan sekitar US$190 atau setara Rp 2,2 juta untuk berkencan dengan kekasih virtualnya.

"Jika seseorang mau terus menemani saya dan kencan, saya dengan senang hati mengeluarkan uang," kata Robin, tanpa bersedia menyebut nama lengkapnya.

Berkencan online dengan pria yang dibayar merupakan fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya di kalangan wanita di Cina. Pilihan berkencan dengan pacar secara online menjadi populer di kalangan wanita Cina kelas menengah. Umumnya mereka fokus pada karir tanpa berencana menikah dan berkeluarga.

Fenomena ini juga menjadi ladang uang bagi para pria yang bersedia menjadi pacar virtual wanita lajang di Cina.

Menurut Chris K.K. Tan, profesor di Universitas Nanjing, orang telah menemukan cara untuk mengkomodifikasi kasih sayang.

"Ini mode baru tentang kewanitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Cina," ujar Tan.

Dengan peningkatan situasi ekonomi Cina, semakin sedikit wanita memilih untuk menikah.

Badan Biro Nasional Cina menyebutkan, angka pernikahan di Cina pada lima tahun terakhir telah menurun tajam. Tahun lalu angka pernikahan sebesar 7.2 dari seribu orang.

Sekalipun secara materi semakin membaik, namun kehidupan wanita kota di Cina membuat mereka terisolasi. "Membayar pacar virtual dianggap sebagai peluang mereka untuk bereksperimen dengan cinta dan hubungan," ujar Tan.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

4 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

4 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

5 hari lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

5 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya